- - 3 SDN Siap Buka Sekolah Inklusif
Mojokerto-(satujurnal.com)
DPRD
Kota Mojokerto akhirnya sepakat menempatkan anggaran Rp 130 juta dari dana APBD
2013 untuk untuk perancangan dan realisasi pendidikan inklusif bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) di tingkat sekolah dasar.
Anggota
Komisi III (kesra) DPRD Kota Mojokerto, Nur Aida Rahayuningsih mengungkap hal
itu, sore tadi, terkait pengegolan pendidikan inklusif tingkat SD yang dipastikan dimulai tahun 2013
mendatang.
“Hampir
saja pos untuk pendidikan inklusif tak tercover di APBD 2013. Karena ternyata
dalam RKA angka itu tidak muncul. Tapi
karena komitmen bersama serta munculnya persepsi yang sama bahwa pendidikan
inklusif yang merujuk pada Permendiknas
Nomor 70 Tahun 2009 harus sudah dimulai, akhirnya angka itu disepakati,” ujar
Nur Aida.
Politisi
Partai Demokrat yang getol menyuarakan pentingnya pendidikan inklusif ini
menyebut, anggaran sebesar itu diperuntukkan bagi peningkatan SDM (sumber daya
manusia) yang bakal menangani langsung ABK setidaknya di tiga sekolah. “Anggaran
itu utamanya untuk capacity building (peningkatan kapasitas) tenaga pendidikan
yang nantinya menangani langsung siswa iklusif. Selainnya, untuk anggaran
pendataan hingga sosialisasi,” ungkapnya.
Dinas
P dan K, lanjut Nuraida, menyebut, saat ini terdapat tiga SDN yang menyatakan
kesiapannya menyelenggarakan sekolah inklusif. “Dua SDN di wilayah Kecamatan
Prajurit Kulon dan satu SDN di wilayah Kecamatan Magersari,” kata Nur Aida tanpa
menyebut nama sekolah yang ia maksud.
Soal
bagaimana menterjemahkan Permendiknas 70/2009, ujar Nuraidah, menjadi domain
Dinas P dan K. Yang terpenting, yakni
persamaan persepsi soal ABK dan penyelenggaraan
pendidikan inklusif itu sendiri. Semua pihak memiliki andil yang sama untuk
kepentingan ini.
“Sudah saatnya meninggalkan pikiran-pikiran negatif dan stop
mengatakan ABK sebagai beban. Saya harap kita bisa menerima mereka, meski
mereka mengikuti pendidikan di sekolah umum dengan keterbatasan yang mereka
miliki," pinta dia. (one)
Social