Ketua Korpri Kota Mojokerto,Suyitno |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Praktik
politisasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam
ajang pilkada yang acapkali muncul disikapi serius Korpri Kota Mojokerto.
Terlebih, tahun 2013 mendatang, pesta demokrasi pemilihan walikota itu bakal
digelar. Kopri tak ingin terseret
mobilisasi untuk mendukung calon tertentu.
Ketua
Korpri Kota Mojokerto, Suyitno mengulas panjang lebar soal netralitas PNS dan
politisasi birokrasi daerah saat sosialisasi pendidikan politik kepada anggota
Korpri di Balai Kota Graha Praja Wijaya, Pemkot Mojokerto, Senin (03/12/2012).
“Korpri
harus netral,” lontar Suyitno dihadapan 160 anggota Korpri yang notabene PNS
Pemkot Mojokerto yang mengikuti sosialisasi tersebut.
Bercermin
kasus penetrasi elit politik di beberapa daerah terhadap struktur birokrasi di
ajang Pillada, Suyitno secara tandas menyatakan ketidaknyamanannya. “Netralitas
PNS, berarti terbebas dari sasaran konflik kepentingan,” ujarnya.
Pria
yang juga Sekkota Mojokerto ini menyatakan tidak akan berlepas tangan jika politisasi
terhadap birokrasi daerah itu muncul. Yang bakal diterapkan untuk menangkal,
yakni UU No. 32/2004 tentang Pemerintah Daerah yang melarang PNS dipolitisasi. Apalagi
telah ada pula Peraturan Pemerintah (PP) nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin
PNS, keduanya sama-sama dengan tegas memberi sanksi jika ada dugaan
keterlibatan PNS dalam politik praktis.
“Netralitas
PNS diwujudkan dengan tidak menjadi pelaku partai politik. Juga, tidak memihak
kepada partai politik secara terbuka,” tandasnya.
Meski
ia kini meramaikan bursa calon walikota lewat pintu PDI-P, namun pejabat karir
ini menegaskan, agar PNS tetap bersikap profesional. “Tugas pokok dan fungsi
pegawai negeri harus tetap menjadi pegangan dan dasar berperilaku,’’ tegas
Suyitno.
PNS,
lanjut dia, juga diberikan hak untuk memilih dan dipilih. Namun tatkala seorang
pegawai yang terjun dalam pemilihan kepala daerah, diwajibkan menanggalkan
jabatannya. Ia harus bersikap profesional sesuai dan tunduk pada aturan selama
ia running Pilkada. “Ya jangan sampai Korpri terpecah-pecah karena Pilkada,”
tukas Suyitno.
Ketua
Panitia sosialisasi, Sutomo mengatakan, helatan yang digelar Korpri bertujuan
agar para awak Kopri bertugas tetap
berpegang pada netralitas saat Pilkada menggelinding. “Agar tidak ada
keberpihakan para anggota Korpri terhadap calon kepala daerah tertentu,” kata
pria yang juga Kepala Dinsos Kota Mojokerto tersebut. (one)
Social