Salah satu titik penahan jalan ruang Brangkal - Tangunan |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Kerusakan beberapa titik tembok
penahan jalan pasca selesainya proyek peningkatan dan pelebaran ruas jalan
Brangkal - Tangunan Tahap 1 memantik
reaksi minor. Pasalnya, proyek yang didanai APBD Kabupaten Mojokerto tahun
anggaran (TA) 2012 senilai Rp. 1.969.041.000,-
baru kelas tiga bulan lalu.
“Kerusakan tembok penahan jalan
ini patut disayangkan. Karena proyek ini relatif baru,” ujar Yanto, warga
Tangunan saat dilokasi, Selasa (04/12/2012).
Meski tak berpretensi menilai
secara teknis, Yanto yang mengaku mengetahui kelangsungan proyek lantaran
dirinya warga di sekitar proyek berharap dinas terkait secepatnya mengambil
langkah untuk perbaikan tembok tersebut. “Bisa jadi karena pengaspalan hot mix
yang kurang merata,” katanya.
Pimpro pembangunan ruas jalan
Brangkal - Tangunan Tahap I, Didik Pancaning Argo mengatakan, proyek dengan
volume 60 X 800 meter dan 7 X 1.467
meter, yang digarap mulai tanggal 20 Juni 2012 sampai dengan 17 Oktober 2012
oleh CV. AGT sudah sesuai dengan ketentuan. Ia pun secara tegas menepis tudingan
miring soal kerusakan tembok penahan jalan tersebut. Menurut salah satu pejabat
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Mojokerto tersebut, tembok penahan
merupakan bangunan lama.
"Kita sudah melakukan kontrol dan pengawasan
sesuai dengan ketentuan mengenai pembangunan jalan tersebut. Terkait tembok
penahan yang mengalami kerusakan, itu tembok penahan bangunan lama," tandas
Didik.
Pun soal ketebalan aspal jenis
Hot mix yang dipergunakan untuk ruas jalan tersebut, menurut Didik tergantung
pada kondisi di lapangan. “Ketebalan hot mix tidak harus semuanya sama.
Kondisional. Jadi ada yang tipis dan ada yang tebal," tukasnya. (bir)
Social