Jombang (satujurnal.com)
Warga resah dan hanya bisa melakukan pembasmian dengan membakar bangkai ternak untuk menghindari penyebaran penyakit tersebut.
"Dalam seminggu terakhir ini sudah lebih dari 100 ekor ayam mati mendadak,"kata Julaikah , Sabtu(13/1/2013).
Julaikah menjelaskan, awalnya tidak ada permasalahan serius dengan hewan ternak miliknya itu. Namun tiba-tiba saja ayam tersebut kejang-kejang hingga kemudian mati. Saat mati, leher ayam tersebut memutar ke belakang. Baik Julaikah maupun peternak lainnya belum melaporkan kejadian itu ke Disnak (Dinas Peternakan) setempat.
"Dalam seminggu terakhir ini sudah lebih dari 100 ekor ayam mati mendadak,"kata Julaikah , Sabtu(13/1/2013).
Julaikah menjelaskan, awalnya tidak ada permasalahan serius dengan hewan ternak miliknya itu. Namun tiba-tiba saja ayam tersebut kejang-kejang hingga kemudian mati. Saat mati, leher ayam tersebut memutar ke belakang. Baik Julaikah maupun peternak lainnya belum melaporkan kejadian itu ke Disnak (Dinas Peternakan) setempat.
Mereka hanya melakukan pembasmian ala kadarnya. Semisal, membakar ayam-ayam yang mati tersebut kemudian menguburnya."Ratusan ayam tersebut mati secara bergiliran. Gejalanya mirip dengan flu burung, yakni mengalami kejang-kejang dan leher memutar saat mati.Kami berharap dinas segera turun untuk melakukan penyemprotan," tambahKhotimah, peternak lainnya. (rg)
Social