Mojokerto-(satujurnal.com)
Kandidat calown Walikota dan wakil Walikota Mojokerto, Hendro Suwono-Warsito (NOTO) mengemas kampanye putaran pertama dengan blusukan ke kampung-kampung. Duet usungan Partai Golkar dan Hanura ini menyapa warga, bahkan mengetuk pintu rumah warga yang dikunjungi, diantaranya di lingkungan Balongrawe Baru, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari dan lingkungan Suratan, Kecamatan Kranggan, Kecamatan Prajurit Kulon.
Kandidat calown Walikota dan wakil Walikota Mojokerto, Hendro Suwono-Warsito (NOTO) mengemas kampanye putaran pertama dengan blusukan ke kampung-kampung. Duet usungan Partai Golkar dan Hanura ini menyapa warga, bahkan mengetuk pintu rumah warga yang dikunjungi, diantaranya di lingkungan Balongrawe Baru, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari dan lingkungan Suratan, Kecamatan Kranggan, Kecamatan Prajurit Kulon.
Di beberapa titik, Hendro yang
turun sendiri tanpa wakilnya ini bahkan menyempatkan minum kopi di warung
seperti saat di Suratan gang I Kelurahan Kranggan. “Lebih efektif kampanye door
to door dari pada kampanye terbuka dengan model rapat akbar,” tuturnya, Kamis
(15/8/2013).
Kampanye dialogis yang diformat
door to door itu ujar mantan Wakil Walikota Mojokerto periode 2004 -2009 ini lebih
mengena. “Dengan turun menyapa di lingkungan, saya bisa tahu keluhan ataupun
aspirasi warga. Eranya sekarang pemimpin
yang turun ke bawah bukan rakyat yang ingin ketemu pemimpin tapi pemimpinlah
yang ingin menyapa rakyat,” kilahnya.
Bukan tanpa alasan kandidat
bernomor urut 6 ini memilih turba. “Pola ini didasarkan survei yang dilakukan tim
pemenangan kami. Hasil survei itu adalah masyarakat saat ini butuh pemimpin
yang mau turun ke bawah bukan hanya menggelar kampanye terbuka saja. “Memang kami
tidak turun di seluruh kelurahan. Tapi setidaknya cara ini efektif mampu
mendongkrak suara,” tukasnya. (one)
Social