Waduk Mangunan |
Lahan persawahan petani jagung di kawasan Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang terancam kekurangan air hingga beberapa bulan ke depan. Menyusul kian menyusutnya volume air waduk tadah hujan Mangunan, Kabuh.
Akibat penyusutan distribusi air di waduk seluas 2 hekatar itu, sebagian areal persawahan tak disentuh petani dan dibiarkan ditumbuhi ilalang.
“Satu bulan terakhir ini volume air menyusut terus sampai mencapai sekitar 50 persen,” ujar petani setempat.
Akibatnya, areal persawahan seluas 20 hektar yang bertumpuh pada aliran air waduk menjadi kering. Karena kondisi pintu air waduk sudah kering, tidak dapat dilairi karena permukaan air dibawah 1 meter dari pintu air.
Untuk mengairi tanaman jagung yang sudah berumur sebulan, sebenarnya para petani mengandalkan air waduk. Namun agar tanaman jagung tidak mati para petani menyirami dengan menggunakan alat sederhana untuk mengambil dan memikul air dari waduk . Mereka menyirami tanamannya pada pagi dan sore hari saja.
Sejumlah petani di Desa Mangunan mengungkap, setiap musim kemarau petani setempat hanya pasrah. Karena kondisi waduk satu satunya didesanya akan terus mengering hingga 5 bulan kedepan.
Meski sebagian petani tetap menanam jagung untuk kebutuhan hidup,namun tidak sedikit petani yang membiarkan sawahnya mengering hingga ditumbuhi ilalang. Mereka tak mau merugi gara-gara tak ada pasokan air. (rg)
Social