AKBP Wiji Suwartini |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Aksi pencurian dengan kekerasan (curas) dengan cara mengepruk kepala pengendara motor korban yang belakangan kian marak menjadi atensi khusus Polresta Mojokerto. Kapolresta Mojokerto, AKBP Wiji Suwartini bahkan memerintahkan tembak ditempat terhadap pelaku yang cenderung brutal dan sadis itu.
Kapolresta menyatakan hal itu serangkai dengan penambahan senjata jenis revolver dan senjata laras panjang bagi anggota kepolisian di 9 Polsek se-Kota Mojokerto, Jumat (4/10/2013).
"Sudah selayaknya seluruh anggota kami kita persenjatai. Ini khusus untuk menyikapi maraknya curas dengan modus kepruk kepala pengendara motor," kata Wiji usai menyerahkan puluhan senjata api di Mapolresta Mojokerto.
Setiap anggota Polresta yang memenuhi kualifikasi kini semua dibekali dengan senpi. Baik kesiapan secara psikologis maupun kemampuan dan keahliannya. Apalagi kini semua bisa jadi korban.
Kapolres Wiji menyebut pelaku memang tak memandang latar belakang korban. "Sekitar 200 anggota kami akan selalu siaga setiap saat. Terutama di titik-titik rawan itu yang makin intensif. Terutama daerah utara sungai Brantas, Gedeg, Jetis, Kemlagi, dan Dawar Blandong. Setiap saat selalu kita gerakkan anggota untuk patroli. Siang dan malam," kata Wiji.
Selain mempersenjatai seluruh anggota, 15 kendaraan rotater (mobil patroli) disiapkan setiap waktu untuk keliling.
Sebanyak 20 motor trail juga kini disiapkan khusus untuk mobile setiap sudut dan tak mengenal waktu.
"Termasuk kami perintahkan tembak di tempat manakala pelaku melawan dan mengancam jiwa anggota," tambah Wiji.
Diakui Wiji, fenomena kepruk kepala pengedara motor marak. Namun kejadiannya terjadi di Sidoarjo, Jombang, dan Mojokerto. Diakui, curas ini terkait dengan pelaku yang saat ini diungkap di Sidoarjo. Curas ini adalah sindikat dan terkait antara pelaku satu dengan yang lain di beberapa daerah.
Setiap hari, setidaknya ada 30 anggota yang akan mobile. Ini belum termasuk yang stay di tempat-tempat tertentu.
"Namun kejadian bukan karena minimnya anggota yang berjaga, tapi juga kesempatan dan niat. Makanya, kami mohon masyarakat juga berpartisipasi. Kami sudah menggandeng Babinsa di seluruh desa. Sebaiknya, kalau naik motor juga jangan sendirian dan pilih waktu yang ramai," kata Wiji.
Dia juga kaget saat kejadian kepruk dengan korban perempuan yang terjadi minggu ini. Perisitiwanya persis setelah tim petugas meninggalkan lokasi kejadian kepruk kepala di Jetis. (wie)
Social