doc.istimewa |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Langkah Kepala SMAN 1 Gondang, Kabupaten Mojokerto memungut sumbangan untuk pembangunan masjid Rp 1 juta per siswa yang disampaikan dalam rapat wali murid berujung protes para wali murid.
Salah satu wali murid yang mewanti-wanti namanya tak dimediakan mengungkap, saat rapat wali murid 2 Nopember lalu, secara sepihak pihak sekolah memutuskan membebani sumbangan pembangunan masjid.”Besarannya per siswa Rp 1 juta. Sayangnya tidak diberikan kesempatan kepada wali murid, menerima atau menolak,” ungkap wali murid asal Kecamatan Jatirejo tersebut.
Dia sendiri mengaku berasal dari kelompok ekonomi menengah kebawah. Sehingga keberatan dengan pungutan sebesar itu. ’’Kita ini termasuk golongan wali murid yang ekonomi pas-pasan,’’ ujarnya.
Biaya pembangunan masjid sekolah yang dipaparkan, ujarnya, menelan biaya Rp 1, 3 miliar. Padahal menurutnya, pembangunan masjid itu tidak sangat mendesak dan tidak sangat dibutuhkan.
’’Kondisi masjid yang ada masih bagus dan masih layak pakai, hanya sedikit membutuhkan perawatan,’’ ungkapnya.
Dan lagi pemanfaatan masjid tersebut tidak dengan intensitas tinggi. Maksimal, masjid hanya digunakan siswa untuk shalat dluhur dan ashar saja.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala SMAN Gondang, Wasis, tidak menjawab. Saat dikirimi pesan pendek dia tak membalas. Saat ditelepon yang mengangkat istrinya. ’’Bapak sedang keluar,’’ ucapnya. Pada kesempatan lain, jawabnya juga tak jauh berbeda. ’’Bapak sedang ke masjid,’’ ucapnya.
Kepala Bidang SMP/SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Sumarsono ketika dikonfirmasi terkait hal itu juga mengaku tak bisa menjawab. ’’Saya sedang diklat, jadi tak bisa minta klarifikasi pada kepala sekolah,’’ ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Suharsono ketika dikonfirmasi mengaku belum tahu adanya pungutan tersebut. ’’Saya belum tahu, nanti saya koordinasikan,’’ ucapnya pendek. (one)
Social