Madiun-(satujurnal.com)
Para pesilat di Madiun tetap turun ke jalan, kendati pun sudah ada pelarangan menggelar konvoi perayaan 1 Syuro. Tak pelak, polisi pun menggelar kegiatan preventif. Sebanyak 2.000 personil diturunkan untuk mengamankan kegiatan pesilat ini.
"Dari pantauan polisi kegiatan pesilat berjalan cukup tertib, massa pesilat terbesar yang masuk Madiun berasal dari Nganjuk sebanyak 1.500 kendaraan. Kalau kegiatan preventif kita mengerahkan 2.000 personel untuk mengamankan perayaan 1 Suro," kata Kapolda Jatim Irjen Unggung Cahyono ditengah mematau kegiatan, Selasa (05/11/2013).
Sebelumnya, kata kapolda, polisi melakukan kegiatan pendekatan atau prevemtif seperti Deklarasi Kampung Pesilat dengan semua ketua perguruan silat. Pihaknya menegaskan akan menindak para pesilat yang mengganggu ketertiban umum.
"Tujuan pengamanan konvoi pesilat untuk menjaga ketertiban masyarakat. Kalau jumlahnya 20 ribu tentunya akan lebih sulit dikendalikan, makanya kita melakukan berbagai pendekatan untuk meminimalisir pengerahan massa," tegasnya.
Sementara Humas Polda Jatim Kombespol Awi Setyono mengaku untuk mendukung operasi pengamanan, Polda Jatim juga menyebarkan selebaran melalui helikopter.
"Kita memakai satu helikopter jenis BO-105 untuk menyebar 2 ribu pamflet berisi imbauan kepada masyarakat untuk menjaga ketertiban. Titik penyebarannya di Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ponorogo," jelas Awi.
Dalam kegiatan ini, Kepolisian Resor Madiun Kota mendapat bantuan personel dari Kepolisian Daerah Jawa Timur dan sejumlah Kepolisian Resor, antara lain, Kepolisian Resor Kediri Kota, Kediri (Kabupaten), Nganjuk, dan Pacitan. Sejumlah kesatuan TNI Angkatan Darat dan Angkatan Udara yang bermarkas di Madiun dan sekitarnya juga dilibatkan dalam pengamanan, termasuk Komando Distrik Militer, Komando Resor Militer, dan Pangkalan Udara Iswahyudi. (one/dt/tmp)
Social