Mojokerto-(satujurnal.com)
Angka unik penanggalan hari ini, 11-12-2013 rupanya diharapkan sejumlah ibu hamil untuk melahirkan. Bahkan, meski disebut-sebut secara kebetulan, namun kelahiran belasan bayi hari ini di Kota dan Kabupaten Mojokerto menjadi bincangan hangat. Apalagi, sebagian diantaranya lahir secara cesar.
Di Kota Mojokerto saja sepanjang hari ini setidaknya ada lima ibu yang melahirkan dan tiga diantaranya melalui operasi cesar. Dua di RSU Kota dan satu di RS Hasanah.
Salah satunya putri kembar pasangan Slamet Priyanto,26, dan Setyo Utami,23, asal Desa Modongan Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Putri pertama lahir pukul 10.10 dan satunya 10.11. Sehingga jika dijajar dengan tanggal bulan dan tahunnya semakin kelihatan cantik.
’’Saya sudah menikah sejak 2010, tapi baru sekarang punya anak dan langsung kembar. Alhamdulillah, kita syukuri. Yang penting istri dan anak selamat. Saya tidak berpikir ini tanggal cantik. Jadi biasa saja,’’ tutur Slamet.
Satu lagi yang lahir cesar di RSU Kota Mojokerto yakni putri pasangan Sujianto, 25, dan Devi Novitasari,22, asal Losari Gedeg Kabupaten Mojokerto.
’’Keduanya cesar bukan karena permintaan orang tua, tapi memang karena kondisi medis mengharuskan demikian. Jadi kebetulan saja bertepatan dengan momen tanggal cantik,’’ kata dr Sugeng Mulyadi SpU, Wakil Direktur RSU Kota Mojokerto bidang pelayanan medis, Rabu (11/12/2013).
Dari pemeriksaan yang dilakukan sampai tiga kali, kandungan bayi kembar diprediksi berisiko jika lahir normal. Makanya dijadwalkan cesar hari ini. ’’Karena memang bayinya sudah siap lahir. Dan menjadwalkannya juga tidak pakai melihat tanggal cantik atau tidak,’’ bebernya.
Sedangkan untuk bayi Ibu Devi, dilakukan cesar karena ketubannya keruh. Pasien masuk ruang bersalin sejak pukul 02.30 namun hingga pukul 10.30 belum bukaan sempurna hingga akhirnya diketahui ketubannya keruh.
Satu bayi lainnya yang juga lahir ditanggal cantik yakni putri keempat pasangan Siti Masyitoh, 38 dan Rohman,44, yang melahirkan di Puskesmas Blooto pukul 01.30 namun akhirnya dirujuk ke RSU.
’’Saya dirujuk kesini karena darah tinggi setelah melahirkan,’’ kata Masyitoh.
Soal tanggal, dia mengaku tidak pilih-pilih. ’’Yang penting anak selamat,’’ ungkapnya.
Satu bayi yang lahir cesar di RS Hasanah juga diketahui karena ada indikasi medis. ’’Bayinya perempuan. Operasi karena bekas cesar dan bayinya sudah cukup umur,’’ kata dr Anas SpOG, direktur RS Hasanah.
Satu bayi lainnya yang lahir normal hari ini juga berjenis kelamin perempuan.
’’Saya tidak sepaham dengan operasi cesar atas permintaan dengan alasan hari baik,’’ kata dr Nurudin Akbar SpOG, Ketua Persatuan Dokter Spesialis Kandungan (POGI) komisariat Mojokerto.
Makanya dokter yang bertugas di RSU Mojosari Kabupaten Mojokerto ini hari ini tidak menjadwalkan operasi cesar. ’’Operasi cesar hanya demi menghendaki putranya lahir di tanggal tertentu (tanggal cantik) hukumnya bisa syirik. Ini keyakinan saya,’’ kata Nurudin.
Menurutnya, melahirkan dengan operasi cesar diperbolehkan dan tak melanggar garis syariat agama jika kondisinya darurat. Bahkan dalam kondisi tertentu malah diharuskan. ’’Jika kondisinya darurat demi menyelamatkan nyawa ibu atau bayinya, operasi cesar malah dianjurkan. Tapi bukan untuk tanggal cantik,’’ katanya.
Dalam ilmu kesehatan, operasi cesar juga disarankan jika memang tak bisa melakukan persalinan normal dengan sebab-sebab yang bisa dibenarkan.
Sehari tadi, di Kabupaten Mojokerto setidaknya lahir delapan bayi dan separonya melalui operasi.
Meski Nurudin tidak menjadwalkan, di RSU Mojosari hari ini ada tiga bayi yang lahir. ’’Satu cesar dan dua lahir normal,’’ ungkapnya.
Cesar dia layani karena memang ada indikasi medis yang mengharuskannya. ’’Cesar karena letak lintang (sungsang),” ucapnya.
Sedangkan di RSU Gedeg ada lima bayi yang lahir. Tiga melalui operasi dan dua lahir normal. Tiga berjenis kelamin perempuan dan dua laki-laki. ’’Tiga operasi karena memang ada indikasi medis yang mengharuskan,’’ kata dr Sulfakar SpOG, dokter spesialis kandungan RSU Gedeg. (one)
Angka unik penanggalan hari ini, 11-12-2013 rupanya diharapkan sejumlah ibu hamil untuk melahirkan. Bahkan, meski disebut-sebut secara kebetulan, namun kelahiran belasan bayi hari ini di Kota dan Kabupaten Mojokerto menjadi bincangan hangat. Apalagi, sebagian diantaranya lahir secara cesar.
Di Kota Mojokerto saja sepanjang hari ini setidaknya ada lima ibu yang melahirkan dan tiga diantaranya melalui operasi cesar. Dua di RSU Kota dan satu di RS Hasanah.
Salah satunya putri kembar pasangan Slamet Priyanto,26, dan Setyo Utami,23, asal Desa Modongan Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Putri pertama lahir pukul 10.10 dan satunya 10.11. Sehingga jika dijajar dengan tanggal bulan dan tahunnya semakin kelihatan cantik.
’’Saya sudah menikah sejak 2010, tapi baru sekarang punya anak dan langsung kembar. Alhamdulillah, kita syukuri. Yang penting istri dan anak selamat. Saya tidak berpikir ini tanggal cantik. Jadi biasa saja,’’ tutur Slamet.
Satu lagi yang lahir cesar di RSU Kota Mojokerto yakni putri pasangan Sujianto, 25, dan Devi Novitasari,22, asal Losari Gedeg Kabupaten Mojokerto.
’’Keduanya cesar bukan karena permintaan orang tua, tapi memang karena kondisi medis mengharuskan demikian. Jadi kebetulan saja bertepatan dengan momen tanggal cantik,’’ kata dr Sugeng Mulyadi SpU, Wakil Direktur RSU Kota Mojokerto bidang pelayanan medis, Rabu (11/12/2013).
Dari pemeriksaan yang dilakukan sampai tiga kali, kandungan bayi kembar diprediksi berisiko jika lahir normal. Makanya dijadwalkan cesar hari ini. ’’Karena memang bayinya sudah siap lahir. Dan menjadwalkannya juga tidak pakai melihat tanggal cantik atau tidak,’’ bebernya.
Sedangkan untuk bayi Ibu Devi, dilakukan cesar karena ketubannya keruh. Pasien masuk ruang bersalin sejak pukul 02.30 namun hingga pukul 10.30 belum bukaan sempurna hingga akhirnya diketahui ketubannya keruh.
Satu bayi lainnya yang juga lahir ditanggal cantik yakni putri keempat pasangan Siti Masyitoh, 38 dan Rohman,44, yang melahirkan di Puskesmas Blooto pukul 01.30 namun akhirnya dirujuk ke RSU.
’’Saya dirujuk kesini karena darah tinggi setelah melahirkan,’’ kata Masyitoh.
Soal tanggal, dia mengaku tidak pilih-pilih. ’’Yang penting anak selamat,’’ ungkapnya.
Satu bayi yang lahir cesar di RS Hasanah juga diketahui karena ada indikasi medis. ’’Bayinya perempuan. Operasi karena bekas cesar dan bayinya sudah cukup umur,’’ kata dr Anas SpOG, direktur RS Hasanah.
Satu bayi lainnya yang lahir normal hari ini juga berjenis kelamin perempuan.
’’Saya tidak sepaham dengan operasi cesar atas permintaan dengan alasan hari baik,’’ kata dr Nurudin Akbar SpOG, Ketua Persatuan Dokter Spesialis Kandungan (POGI) komisariat Mojokerto.
Makanya dokter yang bertugas di RSU Mojosari Kabupaten Mojokerto ini hari ini tidak menjadwalkan operasi cesar. ’’Operasi cesar hanya demi menghendaki putranya lahir di tanggal tertentu (tanggal cantik) hukumnya bisa syirik. Ini keyakinan saya,’’ kata Nurudin.
Menurutnya, melahirkan dengan operasi cesar diperbolehkan dan tak melanggar garis syariat agama jika kondisinya darurat. Bahkan dalam kondisi tertentu malah diharuskan. ’’Jika kondisinya darurat demi menyelamatkan nyawa ibu atau bayinya, operasi cesar malah dianjurkan. Tapi bukan untuk tanggal cantik,’’ katanya.
Dalam ilmu kesehatan, operasi cesar juga disarankan jika memang tak bisa melakukan persalinan normal dengan sebab-sebab yang bisa dibenarkan.
Sehari tadi, di Kabupaten Mojokerto setidaknya lahir delapan bayi dan separonya melalui operasi.
Meski Nurudin tidak menjadwalkan, di RSU Mojosari hari ini ada tiga bayi yang lahir. ’’Satu cesar dan dua lahir normal,’’ ungkapnya.
Cesar dia layani karena memang ada indikasi medis yang mengharuskannya. ’’Cesar karena letak lintang (sungsang),” ucapnya.
Sedangkan di RSU Gedeg ada lima bayi yang lahir. Tiga melalui operasi dan dua lahir normal. Tiga berjenis kelamin perempuan dan dua laki-laki. ’’Tiga operasi karena memang ada indikasi medis yang mengharuskan,’’ kata dr Sulfakar SpOG, dokter spesialis kandungan RSU Gedeg. (one)
Social