Langkah Masudin Mulai Dibendung, Pasien Tuna Rungu RSU Tak Diberi Hasil Test Audiometeri - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Langkah Masudin Mulai Dibendung, Pasien Tuna Rungu RSU Tak Diberi Hasil Test Audiometeri

Jombang-(satujurnal.com)
Belasan pasien tuna rungu yang meminta hasil test audiometri ditolak sejumlah rumah sakit di Jawa Timur. 
Penolakan hasil test ini disinyalir karena akan digunakan untuk melanjutkan terapi ke ahli terapi telinga, Masudin. 

Ahli terapi telinga asal Dusun Ketanen Desa Banyuarang Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang itu memang mensyaratkan para pasien tuna rungu yang hendak menjalani terapi membawa hasil test audiometeri untuk mengetahui kondisi pendengaran pasien sebelum di terapi. 

Masudin berkepentingan terhadap hasil test audiometri karena akan diketahui tingkat kesembuhan pasien setelah ia terapi bisa dibuktikan secara medis sekaligus menangkal sinyalemen minor jika terapi yang dilakukannya penipuan belaka. 

Tidak dikantongi hasil test audiometeri oleh sejumlah pasien tuna rungu memicu tengara jika langkah para medis tengah bersaing dengan praktik terapi Masudin secara tidak fair. 

Salah satu penderita tuna rungu mengungkap, setelah menjalani test audimetri di salah satu rumah sakit pemerintah, ia meminta hasil test itu. Namun secara tegas dokter THT yang memeriksanya. Padahal, sebelumnya banyak pasien yang mengantongi hasil test audiometri. “Karena hasil test diketahui banyak digunakan untuk meneruskan pengobatan ke Masudin, rumah sakit tidak berkenan. Bahkan menolak melayani test audiometri kalau nantinya gunakan untuk berobat ke Masudin,” ungkapnya. 

Tak hanya itu, para dokter rumah sakit juga selalu menyarankan para pasien yang meminta tes audiometri agar tidak terapi ke Masudin karena akan sia-sia. Justru dokter memberikan resep untuk pengobatan medis. 
ironisnya penolakan pasien yang ingin mendapatkan hasil tes audiometri ini terjadi d isejumlah rumah sakit milik pemerintah, diantaranya RSU Dr Sutomo Surabaya, RSU Nganjuk dan RSU Jombang. 

Humas RSU Jombang tidak berkenan memberi penjelasan soal ini. Hanya dijanjikan akan membantu awak media untuk konfirmasi langsung ke dokter THT atau Direktur RSU Jombang. 

“Terhadap pasien yang saya terapi, saya minta mereka (pasien) tes audiometri kembali untuk membuktikan apakah kondisi pendengarannya sudah membaik atau belum,” kata Masudin. 

Pembuktian secara medis oleh tiap-tiap pasien ini, menurut Masudin sangat ia perlukan agar para pasien bisa membuktikan sendiri bahwa tidak ada unsur penipuan dalam praktek terapinya ini.

‘Saya sangat menyayangkan langkah medis di sejumlah rumah sakit yang menolak para pasien saat meminta tes audiometri. Langkah paramedis itu merupakan bagian dari upaya untuk menekan praktek terapi saya. Selain itu, lewat ada upaya pihak tertentu yang meminta dinas kesehatan agar mencabut ijin praktek saya,” tukas Masudin. (rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional