Mojokerto-(satujurnal.com)
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Mojokerto terus mendalamii kasus yang dialami ND, belia berusa 14 tahun yang menjadi korban perkosaan bergilir yang diduga dilakukan 10 pemuda.
Peristiwa naas ini dilaporkan ibu korban, Yuniati ke unit PPA. Selasa (10/12/2013). Dalam laporannya, korban yang tinggal bersama tantenya di Lingkungan Banjaranyar, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari Kota Mojokerto ini, diperkosa 10 pemuda yang baru dikenal sekitar pukul Senin (10/12/2013) sekitar pukul 22.00 WIB, diarea persawahan di Desa Leminggir, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
‘’Saya tak tahu apa yang harus saya lakukan. Ini kesalahan saya, gagal mengawasinya. Anak saya DO saat mau naik kelas tiga SMP. Tapi tubuhnya memang bongsor anak saya,’’ ucap Yuniati.
Perempuan yang memiliki paras ayu ini mengaku sudah lama bercerai dengan suaminya. Akibat perceraian itu pula yang menyebabkan putrinya broken home. Ia pun menyesalkan musibah pergaulan yang menimpa putrinya.
‘’ Anak saya tak kuat karena kerap diejek di sekolah karena kami bercerai. Sekarang tak mau melanjutkan kelas tiga,’’ kata orangtua siswi di sebuah SMP swasta di Kota Mojokerto.
Menurut Yuniati, peristiwa yang menimpa anaknya itu baru diketahuinya Selasa dini hari. Ia menerima telepon dari saudaranya jika hingga tengah malam korban belum juga pulang. Sang ibu bekerja di Surabaya, sementara korban tinggal di rumah bulik atau tantenya di Mojokerto.
Dikatakan, setelah mendapatkan kabar buruk, saat itu juga dia menghubungi anaknya. korban yang masih kesakitan menuturkan bahwa korban digarap dan digilir sampai 10 pemuda brandal di dekat areal persawahan di Desa Leminggir, Kec Mojosari sekitar 200 meter dari jembatan. Usai diperkosa rame-rame korban diantar salah satu pelaku dan diturunkan paksa didepan Perumahan Mutiara Garden, Desa Lengkong, Mojoanyar.
Lantaran menangis terus, korban didatangi salah satu Satpam perumahan. Selanjutnya, korban diantar pulang hingga sampai di rumahnya.
‘’Anak saya mengaku kenal salah satu pelaku bernama Anjar (salah satu pemuda yang menggilir). di salah satu warung dekat rumah. Kenalan seminggu melalui Facebook dan kemudian berlanjut lewat SMS-an dan katanya Anjar hanya mengajak jalan-jalan, ternyata malah diperkosa rame-rame,’’ katanya lirih.
Sementara menurut korban, dirinya mengaku diperkosa para pemuda yang tidak dikenal, hanya satu pelaku yang dia kenal.
Kasubag Humas Polres Mojokerto AKP Lilik Achiril Ekowati mengatakan, pihak PPA saat ini masih memeriksa korban dan sejumlah saksi. ‘’ Ibu korban juga sudah diperiksa, yang pasti laporan keluarga korban sudah ditindak lanjuti. Sedangkan para pelaku yang diduga berjumlah 10 pemuda masih diselidiki dan dilacak keberadaannya,’’jelas Lilik diruang PPA Sat Reskrim. (wie)
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Mojokerto terus mendalamii kasus yang dialami ND, belia berusa 14 tahun yang menjadi korban perkosaan bergilir yang diduga dilakukan 10 pemuda.
Peristiwa naas ini dilaporkan ibu korban, Yuniati ke unit PPA. Selasa (10/12/2013). Dalam laporannya, korban yang tinggal bersama tantenya di Lingkungan Banjaranyar, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari Kota Mojokerto ini, diperkosa 10 pemuda yang baru dikenal sekitar pukul Senin (10/12/2013) sekitar pukul 22.00 WIB, diarea persawahan di Desa Leminggir, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
‘’Saya tak tahu apa yang harus saya lakukan. Ini kesalahan saya, gagal mengawasinya. Anak saya DO saat mau naik kelas tiga SMP. Tapi tubuhnya memang bongsor anak saya,’’ ucap Yuniati.
Perempuan yang memiliki paras ayu ini mengaku sudah lama bercerai dengan suaminya. Akibat perceraian itu pula yang menyebabkan putrinya broken home. Ia pun menyesalkan musibah pergaulan yang menimpa putrinya.
‘’ Anak saya tak kuat karena kerap diejek di sekolah karena kami bercerai. Sekarang tak mau melanjutkan kelas tiga,’’ kata orangtua siswi di sebuah SMP swasta di Kota Mojokerto.
Menurut Yuniati, peristiwa yang menimpa anaknya itu baru diketahuinya Selasa dini hari. Ia menerima telepon dari saudaranya jika hingga tengah malam korban belum juga pulang. Sang ibu bekerja di Surabaya, sementara korban tinggal di rumah bulik atau tantenya di Mojokerto.
Dikatakan, setelah mendapatkan kabar buruk, saat itu juga dia menghubungi anaknya. korban yang masih kesakitan menuturkan bahwa korban digarap dan digilir sampai 10 pemuda brandal di dekat areal persawahan di Desa Leminggir, Kec Mojosari sekitar 200 meter dari jembatan. Usai diperkosa rame-rame korban diantar salah satu pelaku dan diturunkan paksa didepan Perumahan Mutiara Garden, Desa Lengkong, Mojoanyar.
Lantaran menangis terus, korban didatangi salah satu Satpam perumahan. Selanjutnya, korban diantar pulang hingga sampai di rumahnya.
‘’Anak saya mengaku kenal salah satu pelaku bernama Anjar (salah satu pemuda yang menggilir). di salah satu warung dekat rumah. Kenalan seminggu melalui Facebook dan kemudian berlanjut lewat SMS-an dan katanya Anjar hanya mengajak jalan-jalan, ternyata malah diperkosa rame-rame,’’ katanya lirih.
Sementara menurut korban, dirinya mengaku diperkosa para pemuda yang tidak dikenal, hanya satu pelaku yang dia kenal.
Kasubag Humas Polres Mojokerto AKP Lilik Achiril Ekowati mengatakan, pihak PPA saat ini masih memeriksa korban dan sejumlah saksi. ‘’ Ibu korban juga sudah diperiksa, yang pasti laporan keluarga korban sudah ditindak lanjuti. Sedangkan para pelaku yang diduga berjumlah 10 pemuda masih diselidiki dan dilacak keberadaannya,’’jelas Lilik diruang PPA Sat Reskrim. (wie)
Social