Jombang-(satujurnal.com)
Sedikitnya 3.000 ekor bebek di wilayah Kabupaten Jombang mati akibat serangan virus flu burung. Serangan virus yang menyerang unggas yang terjadi sejak Desember 2013 lalu itu menyebabkan peternak mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Diantaranya, dialami peternak bebek Desa Alang-alang Caruban, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.
Peternak hanya bisa pasrah melihat hewan ternaknya mati. Antisipasi yang dilakukan, yakni membakar bebek yang mati agar tidak menular ke bebek yang masih hidup.
Peternak mengaku serangan virus flu burung terjadi sejak bulan Desember tahun lalu hingga kini. “Mulai awal Desember (2013) sampai sekarang, dalam sehari, rata-rata sekitar 200 ekor bebek yang mati,” kata Tono, salah satu peternak Desa Alang-alang Caruban, Minggu (12/01/2014).
Menurutnya, tak kurang dari 3.000 ekor bebek di desanya yang mati akibat virus flu burung. “Rugi puluhan juta rupiah,” imbuhnya menyebut angka kerugian akibat serangan avian influensa tersebut.
Selain membakar bebek yang mati, tak banyak yang bisa dilakukan para peternak selain hanya pasrah. “Yang diharapkan peternak, ya ada bantuan pembasmian virus flu burung dari dinas terkait,” tukas Tono. (rg)
Sedikitnya 3.000 ekor bebek di wilayah Kabupaten Jombang mati akibat serangan virus flu burung. Serangan virus yang menyerang unggas yang terjadi sejak Desember 2013 lalu itu menyebabkan peternak mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Diantaranya, dialami peternak bebek Desa Alang-alang Caruban, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.
Peternak hanya bisa pasrah melihat hewan ternaknya mati. Antisipasi yang dilakukan, yakni membakar bebek yang mati agar tidak menular ke bebek yang masih hidup.
Peternak mengaku serangan virus flu burung terjadi sejak bulan Desember tahun lalu hingga kini. “Mulai awal Desember (2013) sampai sekarang, dalam sehari, rata-rata sekitar 200 ekor bebek yang mati,” kata Tono, salah satu peternak Desa Alang-alang Caruban, Minggu (12/01/2014).
Menurutnya, tak kurang dari 3.000 ekor bebek di desanya yang mati akibat virus flu burung. “Rugi puluhan juta rupiah,” imbuhnya menyebut angka kerugian akibat serangan avian influensa tersebut.
Selain membakar bebek yang mati, tak banyak yang bisa dilakukan para peternak selain hanya pasrah. “Yang diharapkan peternak, ya ada bantuan pembasmian virus flu burung dari dinas terkait,” tukas Tono. (rg)
Social