Jombang-(satujurnal.com)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang mulai mengalami krisis keuangan hingga terancam kolaps. Menyusul tersendatnya pembayaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosila (BPJS) terhadap program Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan rumah sakit plat merah tersebut.
Dua bulan belakangan, kondisi keuangan rumah sakit ini terus menipis lantaran harus membayar membayar obat sebesar Rp 10 milyard. Belum lagi tunggakan klaim dari bulan agustus hingga desember 2013 sebesar Rp 15 milyard belum juga terbayar.
Sumber di RSUD Jombang menyebutkan, hingga sekarang klaim yang diajukan ke BPJS belum juga dibayar. “Kalau bulan depan tidak dibayar, kondisi keuangan RSUD semakin menipis dan akan bangkrut,” ujar sumber yang namanya minta tidak dimediakan.
Sementara itu, pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional yang sudah berlangsung lebih dari dua bulan di RSUD Jombang masih diwarnai dengan keluhan pasien. Utamanya para pensiunan yang mendapat layanan program BPJS, namun Askes tetap mereka bayar.
“Setiap bulan saya juga membayar premi Askes meskipun BPJS sudah berjalan,” keluh Basuki, salah satu pasien RSUD Jombang.
Tak hanya itu, mereka juga mengeluhkan pelayanan di loket pengambilan obat. “Harus antre lama untuk mendapatkan obat,” ujar pasien lainnya. (rg)
Social