Jombang-(satujurnal.com)
Dua siswa Sekolah Dasar Luar Biasa (SLB) Jombatan, Jombang Ike Nurhidayah dan Sendi Ramadhan Hutagalung,
ikuti ujian sekolah, Senin (19/05/2014).
Saat mengerjakan soal, kedua penyandang tuna grahita ini kesulitan menulis nama.
Terpaksa pengawas membantu agar kedua siswa menulis nama dalam jawaban soal.
Meski daya pikir mereka lemah karena menderita down syndrome atau tuna grahita, namun tak kalah semangat dengan siswa yang tidak berkebutuhan khusus. Ini lantaran keinginan kuat untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Kepala SDLB Jombatan Sri Sujatmi mengatakan, pihaknya sudah jauh hari sudah memberi pelatihan tentang ujian sekolah.
"Agar kedua siswa mampu mengerjakan soal, kami sudah memberikan lantihan soal ujian secara intensif," katanya.
Ia pun optimis jika kedua siswanya tersebut tetap optimis.
Menurutnya, ujian sekolah memang tak cocok bagi mereka karena standar soalnya terlalu berat dan membebani mereka.
Dipaparkan, penderita tuna grahita dibedakan dalam beberapa tingkatan,yaitu ringan berat dan sedang.
Kemampuan akademis mereka pun sesuai kondisi mereka.
"Pada tuna grahita sedang maupun berat,biasanya sulit mencapai kemampuan
menulis dan membaca dengan lancar," terang Sri Sujatmi.
Sedangkan tuna grahita ringan asalkan dibimbing dengan baik bisa menulis dan membaca
dengan lancar.(rg)
Social