Mojokerto-(satujurnal.com)
Hari pertama Job Fair 2014 yang digelar Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Mojokerto, di GOR dan Seni Majapahit, jalan Gajahmada , Rabu (11/06/2014) tembus 2.600 pelamar kerja. Diperkirakan, di hari kedua atau hari terakhir besok, grafik pelamar kerja itu akan menanjak drastis. Sementara dari 46 perusahaan peserta tersedia 2.785 lowongan kerja.
Angka ini diluar estimasi Disnakertrans. “Sampai penutupan Job Fair sore tadi, jumlah pelamar kerja yang tercatat mengambil aplikasi di sejumlah stand perusahaan pemberi kerja mencapai 2.600 orang. Angka ini kita perkirakan akan bertambah secara signifikan hari terakhir besok,” ujar Kepala Disnakertrans Kota Mojokerto, Amin Wachid, Rabu (11/06/2014).
Estimasi bakal bertambahnya jumlah pencari kerja di hari terakhir bursa kerja yang digelar dalam rangkaian HUT Kota Mojokerto ke-96 itu, menurut Amin, didasarkan pada rasio angka pengangguran baik di Kota Mojokerto maupun daerah lain. “Job Fair sebagai jembatan dunia kerja ini kita harapkan akan mampu menekan angka pengangguran sekaligus memberi fasilitas pada pencari kerja di Kota Mojokerto maupun daerah lain,” kata Amin.
Menanggapi serbuan pencari kerja di ajang job fair, Kadisnakertransduk Pemprov Jatim, Edy Purwinarto, menyebut jika hal itu juga tak lepas dari persoalan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang dilakukan Pabrik Rokok (PR) Sampoerna di sejumlah daerah di Jawa Timur.
"PHK oleh PR Sampoerna memberikan kontribusi terhadap angka pencari kerja di Jatim. Kita mengantisipasi dengan melakukan koordinasi dengan daerah-daerah," ujar Edy, usai pembukaan Job Fair.
Menurut Edy, pada tahun 2013 lalu PHK yang dilakukan PR Sampoerna menyentuh 1.000 orang. Dari PHK itu berdampak pada penambahan pengangguran di Jatim meningkat 0,8 persen. Sementara pada tahun 2014 ini PHK yang dilakukan menyentuh lebih banyak lagi yakni sekitar 1.900 orang. "Daerah-daerah di Jatim kita harapkan kreatif membuka lowongan kerja. Job fair yang digelar kota Mojokerto ini bisa membantu penyerapan tenaga kerja," imbuh Edy.
Agar ledakan pengangguran tidak hanya menjadi beban Pemprov, daerah-daerah di wilayah Jatim harus kreatif untuk membuka dan menciptakan lapangan kerja baru.
Saat ini angka pengangguran di Jatim mencapai 4,20 persen, sementara angka pengangguran di kota Mojokerto sebesar 5,02 persen. "Tapi angka itu masih tetap dibawa Nasional sebesar 5,25 persen," tandas Edy.
Sementara itu, Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus mengatakan, job fair merupakan upaya Pemkot membantu calon tenaga kerja untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensinya secara efektif dan efisien.
“Kegiatan ini bertujuan memberikan akses kepada pencari kerja sekaligus untuk menjalin relasi yang dinamis antara pencari kerja dan pengusaha," kata Mas’ud Yunus saat memberi sambutan.
Melihat animo masyarakat terhadap bursa kerja, Mas’ud Yunus menilai jika kegiatan semacam sangat positif, utamanya untuk mereduksi angka pengangguran. “Dengan kata lain, animo dan respon dari perusahaan terhadap kegiatan Job Fair ini sangat positif," katanya.
Karena animo yang sangat besar itu pula, lanjut Mas’ud Yunus, Pemkot menjadwalkan akan kembali menggelar job fair pada oktober mendatang. "Pada job fair kali ini disnaker saya minta melakukan analisa. Dan hasilnya sebagai dasar job fair oktober mendatang," tukasnya. (one/wie)
Social