Jombang-(satujurnal.com)
Pelaku kejahatan selalu banyak cara agar berhasil lancarkan aksinya. Salah satunya dengan modus berpura-pura menanyakan arah salah satu jalan, pelaku berhasil menggondol sejumlah barang berharga milik korban. Hal itulah yang seperti dialami Umi Hariani (62), pensiunan guru, warga Dusun/Desa Bandar, Kec. Bandar Kedungmulyo,kemarin. Usai mengecek gaji ke-13 melalui mesin ATM sebuah bank setempat, perempuan ini malah dirampok sekelompok pria berkendara mobil.
Pelaku kejahatan selalu banyak cara agar berhasil lancarkan aksinya. Salah satunya dengan modus berpura-pura menanyakan arah salah satu jalan, pelaku berhasil menggondol sejumlah barang berharga milik korban. Hal itulah yang seperti dialami Umi Hariani (62), pensiunan guru, warga Dusun/Desa Bandar, Kec. Bandar Kedungmulyo,kemarin. Usai mengecek gaji ke-13 melalui mesin ATM sebuah bank setempat, perempuan ini malah dirampok sekelompok pria berkendara mobil.
Awalnya,
para pelaku berpura-pura menanyakan arah jalan. Namun saat lengah, korban langsung dipaksa masuk ke dalam
mobil.
Selanjutnya,
sejumlah perhiasan dan uang milik korban dirampas. Selanjutnya, korban
diturunkan di sebuah tempat yang
sepi. Sedangkan para pelaku langsung kabur.
Informasi
yang diperoleh, aksi kejahatan yang dialami korban terjadi sekitar pukul 08.00, di kawasan
Dusun Semelo, Desa Kayen, Kec. Bandar Kedungmulyo.
Awalnya,
korban bersama dengan rekannya mendatangi BRI Kayen. Disana, korban langsung
masuk ke kamar ATM yang berada di depan bank. Korban bermaksud mengecek gaji ke-13 miliknya apakah sudah cair.
Setelah
beberapa menit, didapati kalau gaji ke-13 milik belum tertransfer ke rekening
tabungannya. Mendapati hal itu, korban memutuskan untuk berbelanja ke minimarket yang tak jauh dari bank
sebelum pulang.
Namun ketika baru berjalan beberapa meter dari bank, korban didekati sebuah mobil jenis Avanza hitam, nopol tak diketahui. Saat mobil itu berhenti, seorang pria langsung turun dan bertanya kepada korban. Pria itu menanyakan arah jalan ke makam Gus Dur.
Selain
itu, dengan gayabicara yang cukup meyakinkan pria itu juga menyatakan
dirinya disuruh bertanya oleh seorang kyai yang berada di dalam
mobilnya. Oleh karena itu, korban
diminta untuk menjelaskan langsung kepada 'kyai' yang dimaksud oleh pria itu.
Tak
curiga, apalagi ketahui betul arah jalan yang dimaksud, korban segera
menuju ke mobil bersama pria itu. Tanpa
diduga, ketika berada di dekat mobil, korban langsung dipaksa untuk masuk ke dalam mobil. Selain itu, korban diancam
agar menurut agar tak dilukai.
Tentu
saja, korban yang ketakutan hanya bisa diam dan segera masuk ke dalam mobil.
Selanjutnya, para pelaku bermobil tersebut
segera tinggalkan lokasi dengan membawa korban.
Dalam
perjalanan, para pelaku yang terdiri dari 3 orang pria itu
langsung memaksa korban agar menyerahkan barang berharga miliknya, serta uang yang dibawa korban. Rupanya, para pelaku mengira korban baru saja mengambil sejumlah uang dari bank.
langsung memaksa korban agar menyerahkan barang berharga miliknya, serta uang yang dibawa korban. Rupanya, para pelaku mengira korban baru saja mengambil sejumlah uang dari bank.
Praktis,
korban yangketakutan terpaksa turuti permintaan para pelaku. Korban
serahkan perhiasan emas yang dikenakannya, yakni giwang, cincin dan
kalung.
Selain
itu, uang Rp 250 ribu dan sebuah HP. Meski demikian, korban
sempat berusaha mempertahankan barang berharga miliknya tersebut. Tak ayal, melihat korban berusaha melawan, 2 orang pelaku langsung memukul korban hingga tak berdaya lagi.
sempat berusaha mempertahankan barang berharga miliknya tersebut. Tak ayal, melihat korban berusaha melawan, 2 orang pelaku langsung memukul korban hingga tak berdaya lagi.
Berhasil, para pelaku memutuskan untuk menurunkan pelaku di suatu tempat yang sepi. Selanjutnya, para pelaku segera kabur tinggalkan korban. Atas kejadian tersebut, korban segera minta tolong dan melaporkannya ke polsek setempat.
"Kami
segera lakukan penyelidikan atas laporan korban. Ciri-ciri pelaku sudah diketahui,
semoga bisa segera terungkap dan
ditangkap," ujar AKP Lely, Bahtiar, Kasubbag Humas Polres Jombang, membenarkan saat dikonfirmasi,
Kamis (24/7).(rg)
Social