Mojokerto-(satujurnal.com)
Sedikitnya 6 orang pekerja seks komersial (PSK) yang beroperasi di warung remang-remang di wilayah Kabupaten Mojokerto positip mengidap HIV/AIDS. Deteksi penyakit tropis nan mematikan itu diperoleh Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto yang terjaring operasi intensif di sejumlah titik.
Hariono, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto mengutarakan hal itu saat hearing dengan Komisi D DPRD Kabupaten Mojokerto pekan lalu.
’’Sebelum puasa kita menjaring 28 PSK dalam operasi gabungan. Dari jumlah itu, ada enam yang positif HIV/AIDS,’’ ungkap Hariono
Para PSK itu terjaring di sejumlah warung remang-remang seperti di kawasan Awang-Awang dan Seduri Mojosari. Kemudian di Dusun Gampung dan Dusun Mojoroto Mojorejo Jetis. Juga sejumlah titik di Kecamatan Kemlagi, Dawarblandong, Gedeg, Trowulan dan Ngoro.
Dari 28 PSK yang terjaring itu, sebanyak 21 orang diantaranya berasal dari luar kota. Sisanya tujuh orang berasal dari Kabupaten Mojokerto.
Hanya saja, soal identitas PSK positif HIV/AIDS itu, tidak bisa dibuka untuk publik.
’’Kita tidak bisa memberitahu enam yang positif HIV/AIDS itu dari mana karena ini terkait kode etik,’’ kilahnya.
Yang pasti, kata Hariono, setiap operasi pihaknya selalu menggandeng instansi terkait seperti Satpol PP, Dinas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB (BPPKB) dan kepolisian. ’’Masing-masing punya peran,’’ jelasnya. Peran penangangan kesehatan termasuk pemeriksaan HIV/AIDS itu sendiri dilakukan oleh Dinas Kesehatan.
Kepala BPPKB Yudha Hadi menambahkan bahwa menurut data yang dia miliki, setidaknya ada 18 lokasi warung remang-remang dijadikan tempat lokasiliasi yang ada di Kabupaten Mojokerto. Jumlah itu tersebar setidaknya di 10 kecamatan. ’’Kita punya data lengkap karena kita memiliki tenaga penyuluh dan pendamping kesehatan reproduksi di 304 desa dan 1.464 dusun,’’ katanya.
Para PSK itu sendiri diarahkan untuk rutin melakukan pemeriksaan di klinik VCT yang ada di RSUD Mojosari. Untuk yang berasal dari luar kota, Dinsos juga menyampaikan pemberitahuan kepada Dinsos di daerah asal PSK tersebut. Untuk PSK yang berasal dari Kabupaten Mojokerto, pihak Dinsos dan BPPKB juga menyiapkan langkah pemberdayaan dengan memberikan pelatihan ataupun fasilitasi lainnya setelah memetakan potensi dan minat bakat PSK tersebut.(one)
Social