Mojokerto-(satujurnal.com)
Andung
Kurniawan terpilih sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mojokerto
secara aklamasi dalam Konferensi PWI Mojokerto di RM Jimbaran, jalan raya by
pass Kota Mojokerto, Sabtu (13/09/2014).
Andung Kurniawan
merupakan kandidat tunggal dalam konferensi PWI Kabupaten/Kota Mojokerto yang
dikendalikan ketua, wakil ketua dan sekretaris PWI Jawa Timur, Ahmad Munir, Mahmud Suhermono dan Ainurrochim tersebut.
Direktur Radar
Mojokerto ini akan memimpin organisasi
wartawan terbesar di Indonesia di dua wilayah, Kabupaten dan Kota Mojokerto
kurun tiga tahun ke depan.
Pemilihan dan
penetapan Andung Kurniawan sebagai Ketua PWI Mojokerto yang menggantikan posisi
yang sebelumnya dipegang Yanuar Yahya, wartawan Radar Mojokerto terjadi dalam
pleno kedua.
Usai pembacaan
tatib dan penyampaian laporan pertanggungjawaban pengurus lama, Machmud
Suhermono,
Sekretaris PWI Jawa
Timur yang mengendalikan sidang membuka sesi bursa ketua. Nama Andung Kurniawan
yang sebelumnya dikehendaki peserta konferensi dan pengurus PWI Jawa Timur sebagai
kandidat ketua pun akhirnya melaju mulus.
Usai pemilihan
ketua, dimunculkan dua nama pendamping Andung Kurniawan, yakni Sukardi,
wartawan Radar Mojokerto ditetapkan sebagai Sekretaris dan Yogi, wartawan
Berita Metro menyandang jabatan bendahara. Mereka yang akan menggodok ‘kabinet’
PWI Mojokerto 2014-2016.
Sebelumnya, Ketua
PWI Jawa Timur, Ahmad Munir mengatakan, dua kali kepengurusan sejak berdirinya PWI
Mojokerto beberapa tahun silam, keorganisasian tersendat-sendat. Dan meski
konferensi tercatat sudah melewati ketentuan, namun secara organisasi masih
bisa digelar. “Konferensi ini bisa diakomodasi karena ada reasoning (alasan)
yang bisa diterima organisasi,” ujar Munir saat member sambutan pembukaan
konferensi.
Ia pun berpesan,
agar awak media Mojokerto yang bergabung dalam PWI mampu membesarkan
organisasi. “Besarkan PWI, jaga integritas serta kembangkan nilai-nilai
kebaikan,” ujarnya.
Disebut Munir, PWI
merupakan organisasi profesi yang mengembangkan nilai-nilai etika profesionalisme jurnalistik. “Menjadi kewajiban setiap
anggota PWI untuk menjadikan organisasi ini kuat, kokoh dan berwibawa,”
tandasnya. (one)
Social