Mojokerto-(satujurnal.com)
Kendati
terlambat, namun Pemkot Mojokerto akhirnya memberi sinyal merealisasi
pembangunan penampungan sementara pedagang korban kebakaran pasar loak
Cakarayam Kota Mojokerto. Dana yang disiapkan diambil dari ‘pos dana tak
terduga’ APBD 2014 untuk pendirian 32 bedak di atas trotoar sepanjang area
pasar. Selain pendirian bedak, Pemkot juga merehabilitasi ruang SDN Mentikan IV yang juga terbakar dalam insiden kebakaran 9 Oktober 2014 tersebut.
“Tinggal
selangkah lagi. Saat ini draf SK Perwali tentang penggunaan dana tak terduga
sudah dimeja walikota,” kata Kabag Hukum Pemkot Mojokerto, Puji Harjono
didampingi Kabag Humas, Heryana Dodik Murtono, Selasa (18/11/2014).
SK
Walikota itu, ujar Puji, didasarkan telaah bahwa kebakaran di pasar loak itu
merupakan bencana alam. Jika bukan bencana alam, maka tidak bisa menggunakan
dana tak terduga.
Penentuan
kategori bencana alam dalam peristiwa yang meluluhlantakkan semua bedak dan isi
dagangan itu, lanjut Puji, atas laporan UPT Pasar kepihak kepolisian setempat
tentang kejadian kebakaran. Polisi menelurkan surat keterangan tentang
peristiwa tersebut. “Setelah ada surat keterangan kepolisian terkait bencana
alam kebakaran itulah draf SK walikota dibuat,” imbuhnya.
Angka
yang muncul dalam draf SK tersebut, kata Puji, sebesar Rp 211,571,840. Terinci, untuk pembangunan penampungan sementara 32 unit bedak
dialokasikan Rp 160 juta. Selebihnya untuk anggaran rehab satu ruang SDN
Mentikan IV yang terbakar.
Namun, meski SK
Walikota itu diteken, masih ada satu tahapan lagi, yakni pemberitahuan ke Dewan
setempat. “Sifatnya pemberitahuan tentang penggunaan dana tak terduga,” tandas
Puji.
Sementara soal
bentuk bedak, Kepala UPT Pasar Diskoperindag,
Sodikin mengatakan, semula direncanakan untuk dinding dari kayu triplek dengan
atap asbes. Namun atas usul pedagang akhirnya bahan untuk dinding ditetapkan
dari ‘seng’. Ukuran setiap bedak, 2,5 meter kali 2,3 meter.
“Akan
didirikan 32 bedak, sesuai jumlah pedagang. Agar adil, akan diberlakukan undian
bedak. Ini untuk menghindari gesekan antar pedagang karena rebutan letak bedak,”
tukas Sodikin.
Diberitakan
sebelumnya, puluhan pedagang pasar loak Cakarayam terpuruk akibat insiden
kebakaran Kamis (09/10/2014) lalu. Sebanyak 80 bedak milik 32 pedagang luluh
lantak dilahap si jago merah. Selain bedak, satu ruang SDN Mentikan IV yang
berimpitan dengan pasar loak tersebut terbakar.
Sehari
setelah kebakaran, Walikota Mas’ud Yunus meninjau lokasi dan menjanjikan akan
mendirikan penampungan sementara dalam waktu sepekan. Namun janji itu mleset. Sinyal
pembangunan penampungan sementara terus melemah.
Seraya
menunggu kepastian pendirian penampungan sementara, mereka mendirikan bedak
darurat di lokasi kebakaran.
Sesuai
data UPTD Pasar, terdapat 32 pedagang yang menempati bedak-bedak di tiga lajur
di area (Pasar Loak Cakarayam) yang terbakar. Dan jumlah bedak yang didirikan
di area penampungan sementara sejumlah pedagang atau 32 bedak.
Pertimbangan
Pemkot hanya menyediakan 32 bedak, meski terdapat 80 jumlah bedak yang
terbakar, karena yang menjadi dasar pendirian sementara yakni kelangsungan
usaha setiap pedagang. (one)
Social