Jombang-(satujurnal.com)
Kampung durian di Desa Sumber, Kecamatan Wonosalam, Jombang beberapa pekan terakhir menjadi ajang perburuan penyuka buah durian. Karena di musim hujan seperti saat ini, warga kampung ini tengah panen durian Bido, durian asli Wonosalam yang terkenal kelezatannya dengan rasa pahit manis.
Penikmat durian yang berasal dari luar kota seperti, Mojokerto, Surabaya dan Malang terus mengalir menuju kampung durian. Mereka bisa langsung menikmati durian yang ranum langsung dari pohon.
Hampir setiap jengkal kebun warga di kampung bisa didapati pohon durian Bido. Karena hampir semua warga membudidayakan pohon yang menjadi primadona warga setempat
Buah durian berdaging tebal, berwarna kuning dan beraroma wangi dengan rasa pahit manis dengan isi atau ponggenya kecil ini memang memanjakan lidah para penikmat durian.
Harga durian Wonosalam ini juga sangat terjangkau. Harga yang dipasang sesuai besar kecilnya buah durian, yakni antara Rp 20 ribu hingga Rp 125 ribu per buah.
Samiaji mijek, salah satu penikmat durian asal Surabaya mengaku, setiap musim durian ia pasti ke kampung durian Wonosalalm ini. “Rasa durian Bido beda dengan durian dari kota lain. Lebih lembut dan dagingnya kenyal,” katanya.
Sampiyo, salah satu pedagang durian di Desa Sumber, Kecamatan Wonosalam, Jombang mengatakan, setiap musim penghujan banyak konsumen dari luar kota yang berburu durian.
“Awal musim durian Bido harganya agak mahal, antara Rp 25 ribu sampai Rp 125 ribu. Tapi saat musim panen raya, nanti sekitar bulan Pebruari 2015, harga durian bisa lebih murah,” katanya.
Saat panen raya, ujar Sampiyo, satu petani durian bisa menjual sekitar 500 buah durian dari berbagai jenis. (rg)
Social