PKL saat demo tuntut tempati Alun-alun |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Pintu bagi sejumlah pedagang kaki lima (PKL) untuk berdagang
di seputar Alun-alun Kota Mojokerto tertutup rapat. Alun-alun tetap difungsikan
sebagai taman kota non PKL.
“Alun-alun pasca dipugar dikembalikan fungsinya sebagai
taman kota dan steril PKL,” kata Kabag Humas Pemkot Mojokerto, Heryana Dodik
Murtono, Kamis (04/12/2014).
Pengembalian fungsi alun-alun tersebut, ujar Dodik, sesuai
dengan rencana tata kota pasca relokasi PKL ke kawasan jalan Benteng Pancasila
(Benpas) di ujung tahun 2012 lalu.
“Karena sudah ditetapkan sebagai taman kota non PKL yang
disepakati semua elemen, termasuk PKL yang direlokasi, maka permintaan sejumlah
PKL yang sempat berjualan di seputar alun-alun agar diberi ruang tidak bisa
direalisasi,” tukas Dodik.
Soal pengembalian alun-alun sebagai taman kota, menurut
Dodik, dipertegas dalam pertemuan antara walikota dengan sebelas orang
perwakilan PKL serta anggota Komisi I dan III DPRD, Asisten I, Kabag
Pemerintahan, Kasatpol PP.
Dalam pertemuan itu, menurut Dodik, diutarakan Walikota,
jika yang menghendaki ruang dagang di alun-alun itu diantaranya PKL yang masuk
gerbong relokasi, Pemkot memberi kesempatan mereka untuk kembali ke area
relokasi di Benpas. “Pemkot masih memberikan kesempatan bagi PKL yang
‘mengosongkan’ bedak di area relokasi (Benpas) untuk kembali lagi. Tapi kalau
memutuskan untuk tidak lagi menempati area relokasi mereka harus segera
mengembalikan lapak ke Pemkot. Ini sesuai kesepakatan di awal penempatan area
relokasi,” ujar Dodik.
Sementara untuk PKL yang tidak masuk gerbong relokasi,
Pemkot akan tetap mencarikan solusi, namun bukan memberi ruang dagang seputar
Alun-alun dengan waktu-waktu tertentu seperti yang dikehendaki sejumlah PKL
tatkala menggelar demo.
“Ada kemungkinan PKL kelompok ini ditempatkan di area Pasar Kliwon. Tapi itu belum ditetapkan,
masih dalam kajian,” imbuhnya.
Sementara terhadap penyedia permainan anak-anak, seperti
odong-odong, ucap Dodik, dimungkinkan diberi ruang usaha di Taman Kehati, jalan
Raya Ijen, utara Gelora Olahraga A. Yani.
Selain itu, puluhan pedagang es oyen yang saat ini menempati
lahan dagang di badan jalan selatan Makorem akan dialihkan ke jalan Brawijaya, ke belakang markas angkatan darat tersebut.
Namun, sikap dan langkah Pemkot menyangkut PKL tersebut,
menurut Dodik, akan dimatangkan kembali hingga berujung kesepakatan bersama.
“Pemkot akan mengadakan rapat kembali dengan Dewan dan perwakilan PKL untuk
kepentingan ini,” pungkasnya. (one)
Social