Jombang-(satujurnal.com)
Video kekerasan
terhadap tiga santri yang belakangan beredar luas di masyarakat Jombang diketahui
diterapkan Pondok Pesantren (ponpes) Urwatul Wustqo di Desa Bulurejo,Kecamatan
Diwek Jombang.
Pengasuh ponpes
Urwastul Wusqo, Kyai Muhamad Qoyim Yacub menyebut hukuman cambuk tidak saja
bagian dari penerapan kedisiplinan di dalam ponpes, namun merupakan hukuman
kasih sayang agar santri tidak mengulangi lagi kesalahannya. Lantaran itu pula,
hukuman cambuk itu masih diterapkan sampai saat ini.
“Memang benar kami
menerapkan hukuman cambuk. Tapi Itu hukuman kasih sayang agar santri yang
melanggar tidak lagi mengulang perbuatannya. Jadi bukan hukuman fisik semata,”
kata Kyai Muhamad Qoyim dalam mediasi yang dilakukan Polres Jombang dengan
pihak ponpes dan para santri, Senin (08/12/2014).
Bentuk hukuman itu
sejatinya untuk kasih sayang, lanjut dia, sudah berlangsung sejak dulu. “Hukuman
cambuk ini baru-baru saja diberlakukan, tapi sudah sejak dulu,” kilahnya.
Namun, pihak ponpes
menyatakan jika nantinya harus menghukum santrinya dengan hukuman cambuk,
terlebih dahulu akan dilakukan koordinasi dengan pihak kepolisian.
AKBP Akhmad Yusef
Gunawan mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan para ulama dan Majelis
Ulama Indonesia untuk mediasi agar permasalah hukuman cambuk yang membuat resah
masyarakat. Polisi pun akan memeriksa korban yang sekarang berdomilsili di Sidoarjo.(rg)
Social