Harga beras di Kabupaten
Jombang saat ini terus melambung. Dalam sepuluh hari terakhir kenaikan terus
terjadi hingga mencapai Rp 2.000 perkilogram.
Harga beras premium
kini Rp 11.000 perkilogram. Beras medium Rp 10.000 perkilogram. Dan harga beras
standar bulog sudah menyentuh Rp 8.500 perkilogram.
Meski harga terus
melambung, namun pedagang kesulitan mendapatkan beras. Ini lantaran pasokan
beras tersendat. Beras kian langka. Kelangkaan beras terjadi di sejumlah pasar
tradisional, termasuk di pasar Cukir, Kecamatan Diwek.
Stok bersa di
sejumlah pedagang beras di pasar ini tidak tampak melimpah bahkan terlihat
sangat terbatas. Sebab pasokan berkurang hingga 50 persen dibandingkan
sebelumnya.
Harga beras di
pasar ini untuk kualitas premium dari harga Rp 9.000 menjadi Rp 11.000
perkilogram. Untuk kualitas medium semula Rp 8.000 saat ini Rp 10.500
perkilogram. Sedang beras kualitas bulog, Rp 8.500 dari sebelumnya Rp 6.500.
Meski harga sudah
naik, namun pedagang hanya memiliki stok untuk beras kualitas premium dan
kualitas bulog. Sedangkan jelek sedangkan kualitas medium dan super sudah
kosong.
Harga beras yang
sudah diluar jangkauan ini menyebabkan pembeli membeli dalam jumlah terbatas
atau berkurang dari biasanya.
Ahmad Hilmi, salah
satu pedagang beras mengatakan, seretnya pasokan beras disebabkan berbagai hal,
diantaranya karena terjadi banjir di sejumlah daerah serta belum adanya panen
raya dari daerah pemasok utama beras.
Menurut pedagang
maupun warga, jika kondisi ini tidak segera diatasi pemerintah pusat dan daerah
dikhawatirkan kenaikan harga beras akan terus berlangsung dan menimbulkan
keresahan masyarakat.
Sayangnya, meski
kondisi ini mulai meresahkan masyarakat, namun pemerintah daerah setempat belum
melakukan operasi pasar (OP). (rg)
Social