Mojokerto-(satujurnal.com)
Kendati Kota Mojokerto tidak termasuk daerah yang ditetapkan
Pemprov Jawa Timur sebagai Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah (KLB DB) awal
tahun 2015, namun Pemkot Mojokerto terus meningkatkan kewaspadaan dan deteksi
dini terhadap penyakit yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti, nyamuk yang
mengandung virus dengue tersebut.
Target zero (nol) DBD dijaga dengan memperluas gerakan pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) secara terintegrasi dengan program pembangunan kesehatan
dan sosial.
Upaya promotif dan preventif pun dipadukan dalam kegiatan yang
diberi label Gerakan PSN 60 Menit Jumat Berseri Terintegrasi yang dibesut Walikota
Mojokerto, Mas’ud Yunus dan diberlakukan mulai tahun ini.
Rupanya gerakan menjadi penangkal ampuh bagi serangan DB maupun
penyakit menular lainnya yang kini masih menjadi momok bagi beberapa daerah. “Gerakan terintegrasi dalam program PSN menghilangkan ego
sektoral. Karena ego sektoral tidak efektif, karena bersifat parsial.
Hanya satu sektor saja (kesehatan) yang menonjol. Padahal untuk pembangunan
manusia, antar sektor harus berada pada satu rel. Karena itu kita
integrasikan,” kata Mas’ud Yunus beberapa waktu lalu.
Terintegrasi, lanjut birokrat ulama ini, yakni ada keterkaitan
antara bidang satu dengan bidang lainnya. “Muaranya pada Kota Mojokerto yang sehat
dan berlingkungan pendidikan,” tandasnya.
Menurut Mas’ud Yunus,Gerakan PSN 60 Menit Jumat Berseri
Terintegrasi bukan sekedar skema atau program semata, namun harus menjadi
gerakan yang memasyarakat. “Semua warga punya andil untuk mensukseskan gerakan
ini,” ucapnya.
Orang nomor satu di Pemkot Mojokerto ini menyebut pendekatan DBD tidak lagi harus berbasis program,
yang sangat dibutuhkan berupa pendekatan ke masyarakat secara langsung. “Karena
penyakit DBD merupakan penyakit berbasis lingkungan,” katanya.
Lingkungan Pulowetan, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan
Prajurit Kulon menjadi area pertama yang disentuh gerakan ini. Hampir semua
petinggi Pemkot Mojokerto, Walikota
Mas’ud Yunus, Wakil Walikota Suyitno, Sekretaris Daerah Mas Agoes Nirbito
Moenasi Wasono, Asisten dan Kepala SKPD turun mendampingi Kader Motivator
Kesehatan dan Kader Berseri. Selain mencari jentik nyamuk, Walikota, Wawali dan
Sekda yang masing-masing blusukan ke rumah-rumah juga membersihkan sampah
bersama warga untuk dipisah dan diangkut menggunakan gerobak sampah bermotor.
Peran serta masyarakat bagi Mas’ud Yunus menjadi
fokus utama dalam pembangunan kesehatan, seperti halnya dalam pemberantasan
penyakit DBD. Penegakan paradigma sehat menjadikan target zero DBD sebagai
unggulan, seperti yang diharapkan Pemkot kala pertama menggulirkan PSN 60 menit
beberapa tahun silam. (one)
Social