Jombang-(satujurnal.com)
Curah hujan tinggi mengakibatkan debit
air sungai Brantas bertambah. Warga yang berada di bantaran sungai Brantas
kawatir kalau tanggul jebol. Antisipasi banjir pintu dam Karet Jati Mlerek
dibuka.
Intensitas curah hujan tinggi membuat
debit air sungai Brantas meninggi. Sejak sepekan ini warga di bantaran sungai Brantas,
Desa Sumber Agung, Kecamatan Megaluh, Jombang khawatir jika tanggul jebol.
Pasalnya, saat ini banyak tanggul yang kritis akibat penambang pasir liar.
Untuk mengantisipasi luapan sungai Brantas,
warga desa ini minta pada Jasa Tirta untuk membuka pintu dam Karet Jati Mlerek Plandaan
, agar air sungai Brantas tidak meluap yang mengakibatkan desa mereka
kebanjiran.
Sementara itu data Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang menyebutkan, hampir
semua wilayah rawan banjir, diantaranya di kecamatan Mojowarno, Mojoagung,
Sumobito, Kesamben, Perak, utara Brantas di Kabuh dan Ploso. Untuk rawan longsor
di kecamatan Wonosalam, Bareng, Mojowarno,Dan Mojoagung Timur.
Nurhuda, Kepada BPBD Kabupaten Jombang
mengimbau kepada masyarakat terutama yang tinggal di kaki bukit dan bantaran
sungai agar hati-hati dan siaga saat terjadi hujan. Setahun lalu di kecamatan Bareng
pernah terjadi bencana tanah longsor yang memakan belasan korban jiwa.
Seluruh korban merupakan warga Dusun Kopen yang tinggal dibawah bukit
pegunungan Anjasmoro.
Sedangkan untuk dana tanggap darutat,
BPDB Kabupaten Jombang menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,6 miliar.(rg)
Social