foto ilustrasi (doc.istimewa) |
Jombang-(satujurnal.com)
Gamang
truk gandeng digelapkan sopir, Eni Rahmawati (33) manajer operasional sebuah
jasa pengiriman barang terpaksa datang ke Polsek Mojoagung, Kamis (5/3/2015).
Kedatangannya
untuk meminta bantuan pihak kepolisian atas dugaan penggelapan sebuah unit truk
gandeng yang dikelolanya.
Truk
gandeng muatan kertas tersebut sudah seminggu ini tak kembali ke perusahaan.
Ironisnya, truk tersebut diduga digelapkan seorang sopir yang baru saja bekerja
sebulan ini.
Saat
dikonfirmasi, Kapolsek Mojoagung, Kompol Dodot Dwianto membenarkan hal
tersebut. Dodot menyatakan, kedatangan Eni hanya sekedar berkonsultasi dan
meminta bantuan.
“Bukan
melapor atas tindak pidana penggelapan, namun hanya sekedar berkonsultasi
terlebih dahulu, karena pihak perusahaannya masih lakukan pencarian terlebih
dahulu dengan menggunakan jasa karyawan,” ujarnya.
Informasi
yang diperoleh, dugaan penggelapan tersebut berawal ketika pihak perusahaan
yang berada di wilayah Mojoagung tersebut melakukan pengiriman 45 ton kertas
dari pabrik Tjiwi Kimia, Sidoarjo, 26 Pebruari 2015 lalu.
Pihak
perusahaan memerintahkan Budi Setya, asal Simbang Jati Tulis, Jawa Tengah,
salah satu sopir truk. Pasalnya, pengiriman tersebut dengan tujuan Semarang dan
sang sopir dianggap hafal jalan menuju lokasi.
Saat itu,
kertas sebanyak 45 ton senilai Rp 500 juta itu diangkut dengan menggunakan truk
gandeng bernopol L 9895 UJ, dengan ciri-ciri kabin warna hijau kuning, kaca
depan bertuliskan ‘Mendem Kangen’, pojok kanan bawah depan kaca bertulis ‘Eny
Sagita’, bak berwarna coklat, dan tutup terpal biru.
Setelah
berangkat, truk tersebut diperkirakan akan tiba ke tempat tujuan dan bongkar
muatan di Semarang, 2 Maret 2014 lalu. Namun anehnya, sesuai tanggal yang
diperkirakan, truk tersebut tak kunjung datang ke tujuan. Padahal, sang sopir
saat dalam perjalanan sempat bisa dihubungi.
Tapi,
hingga saat ini sopir beserta truk tersebut tak diketahui keberadaannya.
Tak ayal,
pihak perusahaan kebingungan dan berusaha mencari. Sayangnya, usaha tersebut
tak membuahkan hasil. Hingga sekarang, truk beserta sopir tak juga ketemu.
Praktis,
timbul dugaan kalau truk serta muatannya tersebut sengaja digelapkan oleh sang
sopir.
“Sopir
ini baru kerja sebulan dan sudah tiga kali lakukan pengiriman barang selalu
kembali. Tapi kali ini tidak kembali dan tak bisa dihubungi. Info terakhir,
truk diketahui ada di Jogja, sekarang kami lakukan pengecekan,” ujar Eni. (rg)
Social