Mojokerto-(satujurnal.com)
Target merebut piala Adipura 2015 kembali dipertegas Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus dalam ‘sosialisasi Adipura tahun 2015’ dari Kementrian Lingkungan Hidup yang digelar di kota Mojokerto Selasa, (24/3/2015).
Dalam sosialisasi yang menghadirkan narasumber Kepala Pusat Pengelolaan Ecoregion Jawa (PPEJ) Yogyakarta dan staf Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Timur tersebut, walikota meminta semua stake holder mampu bekerjasama merebut kembali penghargaan prestisius di bidang kebersihan yang sempat bertengger di Kota Mojokerto beberapa tahun silam.
“Adipura itu tidak sekedar piala, tapi simbol dan motivasi untuk menata kota Mojokerto menjadi hunian yang bersih, sehat, dan nyaman. Namun saya berharap kita bisa menata lingkungan bukan hanya karena ada penilaian adipura saja, tapi ini bisa menjadi karakter atau kebiasaan untuk peduli terhadap masalah lingkungan,” katanya.
Berdasarkan evaluasi Pantau 1 (P1) Adipura di kota Mojokerto tahun 2014/2015, walikota mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti TPA dan TPST (Tempat Pemilihan Sampah Terpadu) harus benar-benar ditangani secara teknis sesuai petunjuk tim adipura dan harus ada kerjasama dengan KLH selaku leading sector adipura.
“Diperlukan kerjasama antar SKPD dan koordinasi yang mantap sehingga terdapat pembagian kerja yang jelas, agar bisa melaksanakan program ini dengan baik,” jelasnya.
Untuk pasar dan terminal, Walikota juga meminta untuk lebih menjaga ketertiban, kebersihan, penempatan bedak dan penanganan sampahnya termasuk tersedianya bak sampah basah dan kering.
“Taman-taman yang sudah ada juga harus kita rawat agar selalu terlihat bersih dan indah. Terlebih sebentar lagi kota Mojokerto akan memperingati hari jadi, mari kita percantik kota Mojokerto agar menjadi bersih dan indah,” jelasnya.
Oleh karena itu Walikota minta kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap masalah-masalah kebersihan. “Untuk merubah mindset masyarakat memang bukan persoalan mudah, tapi membutuhkan upaya yang terus menerus,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala KLH Kota Mojokerto, Nurariadi mengatakan tim Penilai Adipura yang terdiri dari Pusat Pengelolaan Ecoregion Jawa (PPEJ) Yogyakarta, BLH Provinsi, telah turun untuk melakukan penilaian. Seluruh titik pantau, seperti sekolah, perkantoran, TPA, wisata, ruang terbuka hijau (RTH), hutan kota, drainase, pasar, taman kota, jalan-jalan protokol, perumahan, dan lainnya, tak luput dari penilaian.
Sesuai hasil penilaian tahap pertama (P1), Kota Mojokerto mendapatkan nilai 74,62, dengan rangking 11 dari 14 kota sedang di Jatim, dan rangking 15 dari 36 kota sedang se Jawa. (one)
Target merebut piala Adipura 2015 kembali dipertegas Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus dalam ‘sosialisasi Adipura tahun 2015’ dari Kementrian Lingkungan Hidup yang digelar di kota Mojokerto Selasa, (24/3/2015).
Dalam sosialisasi yang menghadirkan narasumber Kepala Pusat Pengelolaan Ecoregion Jawa (PPEJ) Yogyakarta dan staf Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Timur tersebut, walikota meminta semua stake holder mampu bekerjasama merebut kembali penghargaan prestisius di bidang kebersihan yang sempat bertengger di Kota Mojokerto beberapa tahun silam.
“Adipura itu tidak sekedar piala, tapi simbol dan motivasi untuk menata kota Mojokerto menjadi hunian yang bersih, sehat, dan nyaman. Namun saya berharap kita bisa menata lingkungan bukan hanya karena ada penilaian adipura saja, tapi ini bisa menjadi karakter atau kebiasaan untuk peduli terhadap masalah lingkungan,” katanya.
Berdasarkan evaluasi Pantau 1 (P1) Adipura di kota Mojokerto tahun 2014/2015, walikota mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti TPA dan TPST (Tempat Pemilihan Sampah Terpadu) harus benar-benar ditangani secara teknis sesuai petunjuk tim adipura dan harus ada kerjasama dengan KLH selaku leading sector adipura.
“Diperlukan kerjasama antar SKPD dan koordinasi yang mantap sehingga terdapat pembagian kerja yang jelas, agar bisa melaksanakan program ini dengan baik,” jelasnya.
Untuk pasar dan terminal, Walikota juga meminta untuk lebih menjaga ketertiban, kebersihan, penempatan bedak dan penanganan sampahnya termasuk tersedianya bak sampah basah dan kering.
“Taman-taman yang sudah ada juga harus kita rawat agar selalu terlihat bersih dan indah. Terlebih sebentar lagi kota Mojokerto akan memperingati hari jadi, mari kita percantik kota Mojokerto agar menjadi bersih dan indah,” jelasnya.
Oleh karena itu Walikota minta kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap masalah-masalah kebersihan. “Untuk merubah mindset masyarakat memang bukan persoalan mudah, tapi membutuhkan upaya yang terus menerus,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala KLH Kota Mojokerto, Nurariadi mengatakan tim Penilai Adipura yang terdiri dari Pusat Pengelolaan Ecoregion Jawa (PPEJ) Yogyakarta, BLH Provinsi, telah turun untuk melakukan penilaian. Seluruh titik pantau, seperti sekolah, perkantoran, TPA, wisata, ruang terbuka hijau (RTH), hutan kota, drainase, pasar, taman kota, jalan-jalan protokol, perumahan, dan lainnya, tak luput dari penilaian.
Sesuai hasil penilaian tahap pertama (P1), Kota Mojokerto mendapatkan nilai 74,62, dengan rangking 11 dari 14 kota sedang di Jatim, dan rangking 15 dari 36 kota sedang se Jawa. (one)
Social