Mojokerto-(satujurnal.com)
Presiden
RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Pabrik Gula Gempolkrep,
Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Kamis (21/5/2015) setelah sebelumnya berkunjung ke
Kabupaten Malang.
Orang
nomor satu di Indonesia ini tiba di Mojokerto sekira pukul 15:50 WIB dengan helicopter
dan mendarat di GOR A. Yani, Kota Mojokerto. Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus
menyambut kedatangan mantan Walikota Surakarta tersebut hingga melanjutkan
perjalanan ke PG Gempolkrep.
Menteri
BUMN Rini Soemarmo dan Menteri Perdagangan Rachmad Gobel menyertai rombongan Presiden
dan Ibu Negara Irina.
Di
pabrik penghasil gula dan bioethanol tersebut, Jokowi mendapat paparan dari
manajemen PG sebelum berdialog dengan petani tebu.
PG
Gempolkrep yang dikelola PT Perkebunan Nusantara X terintegrasi dengan pabrik
bioetanol PT Energi Agro Nusantara (Enero) yang diresmikan 2013 dengan
kapasitas produksi 30 ribu kiloliter bioetanol per tahun. Bahan baku bioetanol
cukup melimpah dengan perkiraan produksi tetes tebu sebesar 292.500 ton.
Tahun
ini, PT Perkebunan Nusantara X berinvestasi Rp 1,125 triliun untuk membangun
pabrik bioetanol, pembangkit listrik dari ampas tebu, dan peningkatan kapasitas
pabrik gula. Dari nilai investasi itu, sebanyak Rp 975 miliar di antaranya
adalah dana Penyertaan Modal Negara (PMN).
Saat
berdialog dengan para petani, Jokowi mendapat keluhan soal rendahnya harga jual
tebu dan merembesnya gula rafinasi di pasaran.
Usai
berdialog Jokowi membuka proses penggilingan tebu milik PG.
Sementara
itu, kedatangan Presiden RI ke 7 tersebut diwarnai aksi demo mahasiswa.
Sekira
dua jam sebelum Jokowi tiba, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam PMII
Mojokerto diobrak dan dibawa ke Polres Mojokerto Kota.
Mahasiswa
yang baru saja bergerak untuk berorasi di jalan raya Les Padangan, lintasan
rombongan Jokowi menuju PG langsung diobrak petugas. Spanduk dan bendera PMII
direbut oleh petugas. Tak pelak, terjadi tarik menarik spanduk yang dibawa.
"Kami
hanya menyampaikan aspirasi atas ketidakpuasan pemerintahan Joko Wi,"
tutur salah seorang mahasiswa.
Sedikitnya
lima mahasiswa diangkut ke mapolres.
Wakapolres
Mojokerto Kota, Kompol Hussein Abu Bakar, menjelaskan mahasiswa yang dibawa ke
mapolres untuk pemeriksaa lebih lanjut. "Mereka menggelar aksi tanpa ada
izin," terangnya. (one)
Social