Mojokerto-(satujurnal.com)
Sekitar 500 kepala keluarga (KK) Desa Warugunung, Kecamatan Pacet,
Kabupaten Mojokerto kesulitan memperoleh air bersih. Menyusul
kerusakan pipa air bersih milik Hippam (himpunan penduduk pemakai air
bersih) sepanjang 3.000 meter akibat proyek pelebaran jalan Mojosari –
Pacet.
“Sekitar 500 KK tidak bisa mendapatkan air bersih yang selama ini
diandalkan untuk aktivitas rumah tangga. Ini karena pipa saluran air
bersih Hippam sepanjang 3 kilometer dari tandon air di Sumberan Pacet
rusak akibat proyek pelebaran jalan Mojosari Pacet,” kata Khoirul
Anam, warga setempat, Minggu (31/5/2015).
Seharusnya, lanjut Anam, kerusakan pipa tidak terjadi jika saja
pelaksana proyek ‘kulo nuwun’ ke warga.
“Proyek pelebaran jalan sudah berjalan sejak tiga minggu lalu ini.
Tapi sejak awal tidak ada pemberitahuan baik dari kontraktor maupun
dinas terkait. Seharusnya, sebelum melakukan aktivitas pengerukan
warga diajak bicara agar tahu kondisi yang ada disini,” cetus Anam.
Yang disayangkan, kata Anam, meski terjadi kerusakan, dinas terkait
maupun kontraktor tak melakukan upaya apa pun. “Kami minta kontraktor
atau dinas terkait segera membenahi pipa-pipa yang rusak akibat
terlindas alat-alat berat,” lontarnya.
Selama saluran air Hippam belum normal, ujar Anam, yang dimanfaatkan
hanya sumur warga. Namun karena jumlah sumur warga sangat terbatas,
warga harus antri. “Jumlah sumur warga yang ada tidak akan mencukupi,
meski pun jangka pendek. Makanya kami minta agar saluran air Hippam
segera dibenahi,” tukasnya.
Kerusakan saluran air Hippam Desa Warugungung ini ternyata juga
berdampak pada ketersediaan air warga Desa Simbaringin, Kecamatan
Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.
“Selama tiga hari terakhir air Hippam di desa saya juga tidak
mengalir. Karena pipa air sepanjang jalan di Desa Warugunung Pacet
rusak akibat proyek pelebaran jalan. Bisa demikian karena sumber air
desa saya berasal dari Pacet,” kata Putut, warga desa setempat. (wie)
Social