Jombang-(satujurnal.com)
Kendati musim kemarau baru mulai
namun warga Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
kesulitan mendapatkan air bersih.
Untuk kebutuhan rumah tangga,
warga di dusun ini terpaksa harus membeli ai bersih Rp 5 ribu per jurigen.
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) setempat yang mendapat permintaan bantuan dari perangkat desa langsung
melakukan droping air secara gratis, Senin (22/6/2015).
“Air bersih sangat dibutuhkan warga. Sejak
beberapa pekan lalu warga harus membeli air bersih Rp 5 ribu per jurigen,” kata
Siti Solikah, warga setempat.
Dusun Wonorejo, ujar Siti
Solikah, selalu kesulitan air bersih tatkala musim kemarau datang. Lantaran
kondisi ini, ia dan warga berharap selama musim kemarau berlangsung agar BPBD
rutin mengucurkan air bersih ke warga.
Warga di dusun ini, katanya, masih
menggunakan air sungai yang kini telah mulai kering untuk keperluan mandi dan
cuci pakaian. Sedang untuk memasak dan minum harus membeli di dusun lain.
Turunnya air bersih gratis ini
pun tak pelak diserbu warga. Meski jarak antara truk tangki air bersih dengan
kediaman mereka lumayan jauh, warga mengaku senang saja.
Warga yang menenteng beberapa
jurigen harus bersabar untuk mendapatkan giliran pengisian air bersih dari
BPBD, karena banyaknya antrian.
Pepi Hariyanto, petugas BPBD Kabupaten
Jombang mengatakan, Desa Ngrimbi merupakan desa pertama yang mengajukan
permintaan bantuan air bersih dari pihaknya. Padahal, berdasar data tahun lalu
sebanyak 16 desa di lima kecamatan rawan air bersih, yaitu kecamatan Bareng,
Kabuh Plandaan, Ngusikan serta Kecamatan Kudu. Namun hingga saat ini 15 desa
itu belum mengajukan permintaan bantuan air bersih.
“Bantuan air bersih akan terus diberikan sesuai kebutuhan warga setempat. Setidaknya
dua kali dalam seminggu satu tangki air bersih akan dikirimkan ke satu dusun
yang sangat memerlukan untuk kebutuhan mandi dan mencuci,” ucapnya. (rg)
Social