Mojokerto-(satujurnal.com)
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kota Mojokerto terus menggencarkan kampanye KB sistem MOP (medis operasi pria).
Selain untuk memenuhi target yang dipasang BKKBN Propinsi Jatim, juga mendongkrak tingkat partisipasi dalam program keluarga kecil sejahtera.
"Untuk Kota Mojokerto target MOP BKKBN Propinsi Jawa Timur 10 orang pertahun. Posisi akseptor KB MOP (Kota Mojokerto) hingga bulan Juni (2015) sebanyak 8 orang," kata Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo, Kamis (06/8/2015).
Menurut Gaguk, jika mengacu target, dipastikan akan terpenuhi. Karena di bulan Agustus ada dua warga yang sudah mendaftar sebagai akseptor KB MOP. "Kalau acuannya target, ya MOP 100 persen terpenuhi. Tapi persoalannya bukan sekedar target melainkan pencapaian keluarga sejahtera secara kualitatif," terangnya.
Dibanding MOW (medis operasi wanita), imbuh Gaguk, akseptor KB MOP memang jauh tertinggal. MOW yang ditarget 28 orang pertahun, di bulan Juni sudah mencapai 63 akseptor. Dan bulan Agustus ada tambahan 7 akseptor baru. Atau sudah tembus 250 %.
Yang perlu diluruskan, ujar mantan Kepala KPPT Kota Mojokerto tersebut
yakni pemahaman yang menyebut bahwa MOP menutup keturunan. “Rumor tersebut tidak benar. Karena selain MOP dengan cara memotong kanal, juga ada yang hanya mengikat kanal. Artinya masih tetap ada kesempatan bagi MOP untuk mempunyai keturunan lagi," tukasnya.
MOP, tambah Gaguk, juga dapat dijadikan satu indikator kesetaraan gender dalam arti tidak menyerahkan masalah KB sepenuhnya kepada istri, namun suami ikut berpartisipasi di dalamnya.
"Persepsi yang salah jika urusan KB adalah urusan suami. Padahal tidak semua alat kontrasepsi cocok dengan istri, disinilah peran partisipasi suami diperlukan,” tutup Gaguk. (one)
Social