Jombang-(satujurnal.com)
Kelangkaan elpiji 3 kilogram
terjadi di wilayah Kabupaten Jombang, setidaknya dalam dua pekan terakhir.
Stok tabung melon, sebutan untuk
elpiji bersubsidi ini selalu habis sebelum waktu pengiriman dari agen tiba. Setidaknya
kelangkaan terjadi di sejumlah desa di tiga wilayah kecamatan.
Feri, salah satu pedagang elpiji pangkalan
Desa Grogol, Kecamatan Diwek mengatakan, permintaan elpiji kemasan 3 kilogram terus
menunjukkan kenaikan. “Jatah pangkalan yang biasanya untuk stok tiga sampai
empat hari kini ludes dalam sehari,” katanya.
Diakui, pengiriman ke pengecer
selalu terlambat tiga hingga empat hari, sebab pangkalan menunggu pengiriman
dari agen. Keterlambatan ini berujung terjadi kekosongan stok di tingkat
pengecer. Kondisi ini membuat pengguna elpiji mengeluh sebab kesulitan
mendapatkan elpiji bersubsidi.
Para pemilik pangkalan mengaku,
kelangkaan elpiji sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Meskipun tiap hari mengirim
elpiji kea gen untuk jatah tiga sampai
empat hari, namun dalam waktu sehari stok langsung habis. Selain itu sejumlah
pelanggan mengeluhkan isi tabung yang sering kurang dari takaran isi tiga
kilogram sehingga cepat habis.
Sementara pihak agen mengaku
adanya kenaikan permintaan yang cukup tinggi dari pangkalan. Meskipun
pengiriman rutin dengan jumlah yang sama pangkalan terus meminta tambahan
pengiriman. Alasannya ada kelangkaan di tingkat pengecer. Agen sendiri tidak
tahu apa penyebab tingginya permintaan. Menurut agen, kelangkaan terjadi di
sejumlah desa di tiga kecamatan yakni Kecamatan Diwek Jogoroto dan Mojowarno. (rg)
Social