Mojokerto-(satujurnal.com)
Walikota Mojokerto, Mas'ud Yunus mengajak pelaku usaha untuk bermitra dan bersama-sama membangun daerah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Melalui pintu CSR para pengusaha, BUMN dan BUMD diminta menyisihkan sebagian keuntungan usahanya untuk kepentingan sosial.
Ajakan orang nomor satu di Kota Mojokerto itu diutarakan dihadapan puluhan pengusaha dan eksekutif BUMN dan BUMD dalam helatan Bappeko bertajuk 'Sambung Rasa Walikota Mojokerto dengan Pengusaha Peduli CSR' di balai kota Graja Praja Wijaya, Pemkot Mojokerto, Senin (26/10/2015) malam.
"Setiap perusahaan, BUMN dan BUMD diwajibkan oleh undang-undang untuk mengeluarkan dana CSR, sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap masyarakat atau lingkungan sekitarnya. Untuk itu, kami minta dunia usaha di Kota Mojokerto secara berperan dan bersinergi dengan Pemkot mewujudkan program-program di bidang lingkungan, sosial kemasyarakatan dan pendidikan serta program lainnya," paparnya.
Setiap perusahaan, lanjutnya, punya tanggung jawab untuk mengembangkan lingkungan sekitarnya melalui program-program sosial.
"Badan Usaha Milik Negara wajib melaknasakan PKBL (Progran Kemitraan dan Bina Lingkungan)," imbuhnya
Sejauh ini nilai CSR yang terhimpun untuk beberapa program, ujar Mas'ud Yunus sudah tembus angka Rp 3 miliar. "Diantaranya dari BNI untuk program hutan kota di Pulorejo. Lahan kita sediakan, BNI yang menggarap. Juga dengan Bank Jatim dan PT Telkom serta perusahaan lain," tukasnya.
Diakui, tanpa regulasi daerah, maka beberapa perusahaan langsung menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat.
Agar program CSR lebih optimal, lanjut Mas'ud Yunus, maka harus ada regulasi daerah. "Payung hukum CSR untuk BUMN dan PT sudah ada. Tapi agar monitoring CSR efektif, perlu regulasi daerah," ujarnya seraya menyebut jika raperda inisiatif Dewan tentang CSR sudah digulirkan dan tengah dimatangkan hingga menjadi perda.
Ia pun berharap agar sejumlah program Pemkot bisa diinisiasi program CSR.
Sementara itu, H Gofur, pengusaha pasar swalayan mengaku respek dengan ajakan walikota agar setiap perusahaan peduli CSR. "CSR memang penting sebagai wujud peranserta dunia usaha dalam pembangunan Kota Mojokerto," katanya.
Sekretaris Apindo Kota Mojokerto Sucahyo menyatakan kesiapan lembaganya untuk berada di lini depan program CSR. "Ada 30 perusahaan anggota Apindo yang siap menggarap program CSR," katanya. (one)
Social