Jombang-(satujurnal.com)
Chamim, peternak tokek, warga Desa Banjardowo, Kecamatan Jombang Kota bisa meraup untung hingga puluhan juta rupiah hanya dengan beternak tokek yang dijadikan bahan obat-obatan.
Dengan memanfaatkan bekas dapur rumahnya, pria 55 tahun ini beternak puluhan ekor tokek. Dari mulai telur anakan hingga tokek siap jual diternakkan oleh bapak tiga anak ini.
Kesibukan beternak tokek sudah digeluti Chamim sejak tahun 1983 silam.
Tokek seukuran panjang 40 sentimeter saja bisa dijual seharga Rp 25 juta, dan semakin panjang ukuran tubuhnya semakin mahal. Tak tanggung tanggung pembelinya pun berasal hingga dari negeri jiran Malaysia.
Tak tanggung-tanggung, satu ekor tokek hasil budidayanya dihargai puluhan juta rupiah. Itupuni tergantung dari panjang tubuhnya, untuk tokek dengan panjang 40 sentimeter dihargai Rp 25 juta per ekor. Semakin panjang ukuran tubuh tokek harganya semakin mahal. Tokek yang dipercaya sebagai bahan obat-obatan ini banyak diburu pembeli dari manca negara selain dari Indonesia, juga negeri jiran Malaysia.
Menurut Chamim, penentuan harga tokek saat ini ditentukan oleh ukuran panjang, bukan lagi bobot tubuh seperti beberapa tahun lalu. Sebab banyak peternak tokek yang berulah curang dengan memasukkan gotri ke dalam mulut tokek.
Untuk beternak tokek memang membutuhkan kesabaran ekstra. pasalnya untuk membesarkan tubuh tokek dengan ukuran panjang 40-50 sentimeter bisa membutuhkan waktu hingga dua tahun lamanya. Namun jika beruntung bisa mendapatkan tokek ukuran besar yang banyak ditemukan di rumah-rumah tua rumah kuno atau di daerah perkebunan. (rg)
Social