Mojokerto-(satujurnal.com)
Pasca penangkapan tiga orang terduga teroris di Mojokerto, kewaspadaan aparat dan pemerintah daerah setempat kian ditingkatkan.
Pihak kepolisian meningkatkan penjagaan di gereja-gereja yang akan digunakan untuk misa Natal. Sedangkan Pemkot Mojokerto melalui Satpol PP meningkatkan penyisiran rumah kos.
"Ada 37 gereja yang menjadi atensi penjagaan menjelang natal. Semua gereja itu berada di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota," terang AKBP Nyoman Budiharja, Kapolres Mojokerto Kota, Senin (21/12/2015).
Ke 37 gereja itu berada di enam wilayah Kecamatan, dua di wilayah Kota Mojokerto dan empat masuk wilayah Kabupaten Mojokerto.
"352 petugas kepolisian sudah saya siapkan untuk mengamankan gereja pada misa natal dan tahun baru nanti," imbuh Nyoman.
Intensitas penjagaan gereja itu diakui Nyoman setelah ada informasi bahwa terduga teroris yang ditangkap itu berencana meledakkan bom di wilayah Mojokerto.
"Apalagi pada tahun 2000 lalu ada tiga gereja di kota Mojokerto yang menjadi sasaran pengeboman," imbuhnya.
Selain aparat kepolisian, Pemkot Mojokerto juga tidak mau kecolongan. Melalui satpol PP, Pemkot meningkatkan patroli penyisiran rumah kos dan pemantauan pendatang baru.
"Patroli dan pemantauan rumah kos kita tingkatkan. Petugas Satpol PP aktif memantau asal usul penghuni rumah kos," papar Mashudi, kepala satpol PP kota Mojokerto.
Kawasan rumah kos yang dilakukan pemantauan diantaranya yang berada di kawasan kelurahan Meri, Kranggan, Gunung gedangan, Miji dan Surodinawan.
"Bekerja sama dengan RT dan RW satpol PP melakukan pemantauan. Kita tidak ingin kecolongan masuknya pendatang yang berpotensi sebagai teroris," tambah Mashudi lagi.
Wali kota Mojokerto sebeumnya juga memerintahkan aparat pemerintah mulai paling bawah agar melakukan deteksi dini pendatang baru. Melaui aparat RT dan RW diharapkan aktif dalam membangun komunikasi dengan warganya.
"Karena RT dan RW itu yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Kalau ada yang dirasa janggal bisa dilaporkan melalui lurah hingga camat," terang Walikota melalui Kabag humas Pemkot Mojokerto Heryana Dodik Murtono.
Sebelumnya Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap tiga orang terduga teroris yang diduga jaringan ISIS di sebuah rumah terapi di jalan Empunala nomor 78, Lingkungan Balongcok RT.3 RW 2 Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Sabtu (19/12).
Ketiga terduga teroris diamankan di Mapolda Jatim. ketiganya yakni Bravo alias Karto alias Amin alias Mochammad Choirul Anam, disebut-sebut sebagai bos pabrik senjata, warga Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Teguh alias Basuki, warga Dusun Sambiroto RT 3 RW 04, Desa Mlaten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, dan indraji Idam Wijaya alias Imran, terapis warga Dusun Notog, Desa/Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Dalam penggerebekan tersebut juga diamankan tiga unit sepeda motor yang disinyair milik ketiga terduga teroris tersebut. Selain itu juga ditemukan buku pintar Mujahidin yang diduga sebagai panduan aksi teroris. (one)
Social