Mojokerto-(satujurnal.com)
Sejumlah posko tanggap bencana di kawasan wisata Pacet, Kabupaten Mojokerto, menyusul warning Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi terkait bencana tanah gerak di destinasi wisata andalan Kabupaten Mojokerto tersebut.
"Kami mendapat surat dari Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi 14 Januari lalu tentang tanggapan bencana tanah gerak di Kecamatan Pacet. Salah satu tindaklanjut adalah pendirian posko deteksi dini dan tanggap bencana," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Tanto Suhariyadi, Kamis (20/01/2016).
Tanah gerak dimaksud, ujar Tanto bisa terjadi di Tahura Raden Soeryo. Gerakan tanah yang terjadi berupa longsoran dari tebing yang akan berakibat pada material longsoran menutup jalur alternatif Pacet - Cangar.
"Karena secara umum kondisi geografi di sekitar lokasi berupa daratan tinggi, perbukitan, pegunungan dengan ketinggian lebih dari 1.200 meter di atas permukaan laut. Kecamatan Pacet termasuk zona potensi terjadinya gerakan tanah menengah. Artinya dapat terjadi gerakan tanah jika terjadi hujan di atas normal," katanya.
Gerakan tanah, lanjutnya, bisa terjadi karena batuan yang rawan diterjang air hujan serta kemiringan lereng yang terjang.
"Gerakan tanah terjadi terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai," imbuhnya.
Untuk mengantisipasi bencana gerakan tanah, pihaknya akan mengambil beberapa langkah.
"Kita mengaktifkan posko-posko siaga 24 jam dan deteksi dini terhadap berbagai macam bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu, berkoordinasi dengan dinas terkait, pemasangan rambu-rambu peringatan bahaya longsor, rawan banjir agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati bila berada di daerah rawan tersebut," jelasnya.
Apabila terjadi bencana yang tidak terduga, kata Tanto, masyarakat dihimbau agar selalu siap dan sigap untuk memberikan pertolongan.
Selain kawasan Pacet, sejumlah kecamatan di Kabupaten Mojokerto juga rawan gerakan tanah. Diantaranya, Jatirejo, Gondang, Ngoro, Trawas dan Dawarblandong. (one)
Social