Mojokerto-(satujurnal.com)
Tanaman padi di atas lahan lebih dari seratus hektar di dua wilayah kelurahan di Kota Mojokerto membusuk akibat cuaca ekstrem dan terjangan banjir yang melanda wilayah Kota Mojokerto Jum'at pekan kemarin.
Hasil pendataan Dinas Pertanian Kota Mojokerto menyebutkan, sekitar 125 hektar tanaman padi yang belum berusia sepekan di persawahan di wilayah kelurahan Meri dan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari rusak akibat banjir.
Di kelurahan Meri, tanaman padi yang rusak diatas tanah seluas 45 hektar. Sedangkan di kelurahan Gunung Gedangan seluas 80 hektar.
Para petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (gapoktan) di dua kelurahan itu berharap agar pemerintah setempat memberikan ganti rugi dampak bencana banjir tersebut.
Soal ini Kepala Dinas Pertanian Kota Mojokerto, Happy Dwi Prasetyawan, mengatakan, pihaknya tengah mengupayakan bantuan benih padi ke Pemprov Jatim.
"Untuk ganti rugi, kita ajukan bantuan benih padi ke Pemprov Jatim," katanya, Selasa (26/1/2016).
Hitungan pihaknya, setiap hektar sawah butuh benih padi sebanyak 25 kilogram. "Total benih yang dibutuhkan sekitar 3,1 ton," imbuhnya.
Hanya saja ia tak membeber kapan droping benih padi dari Pemprov Jatim tersebut turun. "Kita harap secepatnya," tukasnya.
Disinggung soal ganti rugi yang dilontarkan Walikota Mas'ud Yunus kala meninjau banjir di dua kelurahan pekan lalu, Happy menyebut jika yang dimaksud tak lain penggantian benih. "Bukan ganti rugi dalam bentuk lain," tutupnya. (one)
Social