Mojokerto-(satujurnal.com)
Empat lukisan dinding atau graffiti yang membentang di empat sudut jalan di wilayah Kota Mojokerto dibersihkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) setempat.
Selain dinilai mengurangi estetika, di empat titik graffiti itu terdapat goresan yang bernuansa SARA dan penyebutan nama tokoh kontraversi penentang NKRI.
"Graffiti di dinding warga di empat titik, jalan Gajahmada, jalan Letkol Sumarjo, jalan Taman Siswa dan jalan Trunojoyo kita bersihkan karena terpampang gambar yang bermuatan SARA. Selain itu ada tertera nama tokoh pemberontak penentang NKRI," kata Kepala DKP Kota Mojokerto, Amin Wachid, Selasa (19/1/2016).
Sejatinya, ujar Amin Wachid, Pemkot tidak melarang warga yang mengekspresikan karyanya melalui media dinding milik warga, sepanjang tidak bertentangan dengan estetika dan norma-norma sosial.
"Kalau bertentangan dengan norma sosial apalagi berbau SARA ya tentunya kita wajib menertibkan melalui pembersihan dan pengecatan," imbuhnya.
Graffiti sebagai street art, lanjut Amin Wachid, juga merupakan karya seni yang patut diapresiasi. Pihaknya pun secara terbuka akan menampung karya-karya seniman street art untuk kepentingan pembangunan Kota Mojokerto.
"Bisa kita ajak bermitra, semisal melukis di dinding fasilitas umum di taman-taman," katanya.
Ia pun menghimbau agar masyarakat yang menuangkan karyanya dengan goresan dan cat semprot agar benar-benar memperhatikan kepentingan publik, norma sosial maupun norma agama. (one)
Social