Mojokerto-(satujurnal.com)
Lokomotif Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz terus melaju, kendati ajakan menggelar muktamar islah terus disuarakan PPP kubu Romahurmuzy.
Fungsionaris PPP hasil Muktamar Jakarta itu di Jawa Timur bahkan memberi ultimatum kepada seluruh kader dan fungsionaris partai tak terkecuali anggota DPRD asal partai berlambang Ka'bah itu agar segera masuk di gerbong mereka. Ancaman pergantian antar waktu (PAW) pun kian mengemuka.
"Kami tengah konsolidasi menyikapi langkah-langkah empat anggota DPRD Kabupaten Mojokerto asal PPP yang mengabaikan ajakan bergabung bahkan bersikukuh berada di kubu Romahurmuzy. Jika sampai batas waktu yang kami tentukan, mereka masih membangkang, kami pastikan akan melakukan PAW," kata KH Rochim, Ketua DPC PPP Kabupaten Mojokerto usai acara Silaturahmi DPW PPP Jawa Timur di Pondok Pesantren Sabilul Mutaqim, Pungging, Kabupaten Mojokerto, Minggu (10/01/2016).
Penegasan terhadap keempat anggota DPRD Kabupaten Mojokerto asal PPP yakni Kusairin, Arif winarko, Ainur rozid dan Sa'diyah, ujar Rochim, sebagai tindaklanjut putusan MA.
"Misi kita tidak berubah. Kita tetap istiqomah. Tata ulang kepengurusan dari tingkat ranting sudah kita lakukan. Makanya kalau masih ada anggota Dewan yang tidak merespon ajakan bergabung, ya kita ganti aja kader yang membangkang itu," tandasnya.
Sementara itu, Dalam helatan yang dihadiri Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf dan Wakil Bupati Terpilih Pungkasiadi serta pengurus inti DPC PPP se Jatim, Maskur Hasyim, Ketua DPW PPP Jawa Timur kubu Djan Faridz menegaskan, pihaknya tidak akan merespon semua manuver maupun klaim kubu Romahurmuzi.
"Yang bilang kepengurusan PPP kembali ke Muktamar Bandung berarti gagal faham. Karena putusan MA sudah jelas bahwa yang sah adalah Muktamar Jakarta. Tuntas itu. Kalau tidak percaya baca saja putusan MA. Tidak ada itu menulis Muktamar Bandung atau muktamar islah. Hanya tertulis muktamar Surabaya tidak sah, muktamar Jakarta sah. Jelas semua itu," tegasnya.
Soal muktamar islah yang disebut kubu Romahurmuzy atas saran KH Maimun Zubair yang dicetuskan saat Milad NU di Jombang yang dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin dan Romahurmuzy pekan lalu, secara tandas Maskur Hasyim menyatakan saran itu tidak ada.
"Kedatangan Mbah Moen (KH Maimun Zubair) murni untuk acara milad. Ahmad Mizan yang mendampingi Mbah Mun memastikan tidak ada muktamar islah itu," lontarnya. (one)
Social