Jombang-(satujurnal.com)
Sebanyak 19 orang eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Jombang, yang dijemput tim Pemkab Jombang hingga saat ini masih ditampung di Asrama SMA negeri 3 Jombang, untuk diberi pendampingan dan pembinaan oleh Pemkab setempat.
Salah satu anggota eks Gafatar asal Kecamatan Kesamben, Musamah, mengatakan, meski rela dipulangkan ke daerah asal, dia dan eks anggota Gafatar lainnya meminta kepada pemerintah untuk mengembalikan seluruh harta benda mereka yang terpaksa ditinggal di Kalimantan Barat.
Selain tanah, sejumlah harta benda lain yang hilang diantaranya kendaraan bermotor dan beberapa benda berharga lainya.
“Rumah kan sudah dijual kan adik saya, sekarang disuruh adik saya pulang juga dirumah saudara saya dulu. Makanya itu kita menuntut kembalikan uangnya, sebenarnya itu sudah hak milik kita sudah disertifikatkan juga”, kata Musamah, Senin, (25/01/16).
Musamah mengaku baru tiga bulan berada dan bergabung menjadi anggota Gafatar di Kabupaten Mepawah, Kalimantan Barat.
Untuk hidup disana, dia harus menjual seluruh aset rumah dan tanahnya di Jombang. Dia juga sudah menyetor sejumlah uang kepada pimpinan Gafatar untuk membeli lahan dengan cara mengangsur. Selain untuk tempat tinggal, lahan baru tersebut mereka manfaatkan untuk berocok tanam.
Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko, mengatakan, Sebelum dipulangkan kepada keluarga masing-masing, eks Gafatar asal Jombang itu diwajibkan berada dipenampungan SMA Negeri 3 Jombang untuk mendapatkan pembinaan soal wawasan kebangsaan dan akidah selama tiga hari. Pembinaan itu melibatkan sejumlah tokoh agama, diantaranya MUI, Kemenag, NU, Muhamadiyah, Agama lain sesuai keyakaninan mereka masing-masing.(rg)
Social