Mojokerto-(satujurnal.com)
Gerbong mutasi pejabat eselon II di lingkup Pemkot Mojokerto kembali bergulir , Jum'at (8/1/2016).
Sebanyak 15 pejabat eselon II masuk dalam gerbong mutasi ketiga era Walikota Mas'ud Yunus tersebut.
Berbeda dengan mutasi sebelumnya, pejabat yang dirotasi kursi jabatannya ini diharuskan tancap gas. Bahkan ancaman copot jabatan pun dilontarkan walikota jika dalam evaluasi pejabat yang bersangkutan tidak memenuhi target kinerja.
“Tahun 2016 ini tidak ada alasan bagi seluruh SKPD untuk bersantai -santai penuhi target. Jika dalam tiga bulan tak mampu penuhi target penyerapan anggaran hingga 20 persen, mending mengundurkan diri saja,” ancam walikota ditemui usai pelantikan dan sumpah jabatan pejabat esselon II dan III di gedung Graha Praja Wijaya.
Walikota menjelaskan bahwa mutasi sudah melalui proses sesuai dengan undang-undang Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Pertama orang tersebut dilihat kelebihannya dan kedua dilihat kelemahannya. Lalu ada analisa dan rekomendasi. Nah kita tinggal menyesuaikan dengan rekomendasi tersebut,” tukasnya.
Dalam mutasi ini sebanyak 15 pejabat esselon II dan 2 Pejabat esselon III ikut dalam gerbongnya. Tiga pejabat esselon II yang sebelumnya menjadi staf ahli ikut dipromosikan. Diantaranya, Novi Rahardjo kini menjabat sebagai Kepala Disporabudpar, Anang Fahrurroji menjabat kepala Bakesbangpol dan Happy Dwi Prastiawan menjabat Kepala Dinas Pertanian Kota.
Sedang 12 pejabat yang dirotasi yakni Hariyanto, kepala Dinas Pendidikan menduduki jabatan kepala Disnakertrans. Jabatan Hariyanto digantikan Subambihanto yang sebelumnya menjabat Asisten II.
Amin Wachid yang sebelumnya menjabat kepala Disnakertrans mendapat posisi baru kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan menggantikan posisi Suhartono yang mendapat job baru sebagai kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM).
Posisi kepala BPM sebelumnya dipegang M Imron yang kini menduduki jabatan kepala Badan KBPP yang sebelumnya dipegang Gaguk Tri Prasetyo yang kini menjabat kepala Dishubkominfo menggantikan Ruby Hartoyo yang kini dipercaya mengendalikan Diskoperindag yang lebih setahun kosong dari jabatan kepala definitif. (one)
Social