Walikota Mojokerto Mas'ud Yunus saat menerima penghargaan OJK, Jum'at (15/1/2016) |
WALIKOTA MOJOKERTO, Mas’ud Yunus menerima penghargaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Pelopor Inklusi Keuangan kategori Pemerintah Daerah bersama 10 tokoh dan instansi di Indonesia karena keberhasilannya mengusung program Pusyar (Pembiayaan Usaha Syariah).
Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad kepada Walikota Mas’ud Yunus disaksikan Presiden RI Joko Widodo dalam Pertemuan Presiden RI dengan Perwakilan Pelaku Industri Jasa Keuangan Tahun 2016 di Istana Negara Jakarta, Jum’at (15/1/2016).
Orang nomor wahid di Pemkot Mojokerto ini oleh OJK dinilai sebagai walikota yang mendukung pengembangan inklusi keuangan dengan menegakkan industri jasa keuangan dengan memberikan pembiayaan kepada UMKM yang belum bankable melalui Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), menerbitkan berbagai peraturan daerah yang mendukung keuangan syariah sehingga dapat meningkatkan akses keuangan masyarakat.
Pusyar merupakan program integratif yang dimotori BAZNAS Kota Mojokerto dengan memanfaatkan infak untuk membayar jasa bank. BPRS Kota Mojokerto digandeng sebagai pihak yang menyediakan dana pembiayaan.
BAZNAZ Kota Mojokerto wajib membayar ujrah atau bagi hasil, biaya administrasi, dan biaya asuransi. Sementara itu, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) wajib membina UMKM dan IKM dalam hal manajemen usaha, pengawasan, serta pemasaran yang berbasis syariah.
Untuk memperoleh Pusyar, UMKM mengajukan pinjaman kepada BPRS. Bank lalu mengklarifikasi kepada Diskoperindag Kota Mojokerto guna memastikan UMKM tersebut tidak masuk daftar hitam serta tidak sedang menerima bantuan dari institusi itu. Setelah dinyatakan sehat, baru mereka bisa mendapat pinjaman.
Kini program Pusyar menjadi kajian pemerintah pusat untuk dijadikan pilot project dalam memberikan modal usaha kecil berbasis syariah.
“Penerima manfaat program Pusyar sangat diringankan. Karena Baznas Kota Mojokerto menanggung biaya asuransi, biaya administrasi dan margin atau bunga tersebut dari dana infaq,” tutur Walikota Mas’ud Yunus, Senin (18/1/2016).
Menurutnya Pusyar menjadi solusi masalah permodalan bagi UMKM dan masyarakat miskin produktif di Kota Mojokerto.
“Karena sebelum ada Pusyar, pelaku usaha kecil menggunakan jasa permodalan dari rentenir yang bunganya sangat tinggi,” ungkap birokrat ulama yang pernah menjabat wakil walikota pada era kepemimpinan sebelumnya tersebut.
Dengan program Pusyar yang sudah diapresiasi oleh OJK dan Pemerintah Pusat melalui penghargaan ini, ujarnya, maka kita harus semakin percaya diri menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Pusyar merupakan solusi usaha kecil menghadapi MEA,” cetus Mas’ud Yunus. (one)
Social