Jombang-(satujurnal.com)
Ribuan hektar lahan pertanian di Kabupaten Jombang susut. Penyusutan terjadi akibat banyaknya kawasan agraris yang menjadi salah satu daerah penyumbang terbesar produksi beras nasional kini berubah menjadi permukiman. Selain dipicu membludaknya jumlah penduduk, penyusutan juga disebabkan banyaknya petani yang memilih menjual lahannya demi menyambung hidup.
Dalam beberapa tahun terakhir, di kabupaten berpenduduk 1,3 juta jiwa satu juta 300 an jiwa , kini mengalami penyusutan lahan persawahan akibat maraknya pembangunan hunian.
Selain faktor membludaknya jumlah penduduk yang kini tembus 1,3 juta. Penyusutan juga disebabkan banyak petani yang menjual tanah mereka, akibat menganggap bercocok tanam kurang sejahtera. Bahkan beberapa kawasan produktif persawahan kini sudah mulai tampak berganti menjadi perumahan.
Diperkirakan penyusutan lahan persawahan ini, diperkirakan mencapai ribuan hektar dalam tiap tahunnya. Bahkan jika ini terus terjadi maka surplus produksi beras yang sempat disandang kabupaten ini tiap tahunnya/ akan terancam berkurang, dan dapat mengubah area produksi menjadi konsumsi.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Hadi Purwantoro mengatakan, peralihan fungsi lahan tersebut lebih disebabkan faktor kultur. Meski belum ada data valid, jumlahnya saat ini cukup fantastis dan tersebar di kawasan pertanian produktif.
"Jika terus dibiarkan, jaminan pola produksi dan konsumsi pangan secara berkelanjutan akan terancam, sedangkan regulasi peralihan fungsi masih belum ada," katanya, Kamis (31/3/2016).
Pihak Dinas Pertanian mengaku masih akan menerbitkan peraturan pembatasan melalui peraturan daerah.
Dari total 48 ribu hektar sawah di seluruh Jombang, pemkab hanya bisa menjaga 31 ribu hektar saja guna menjaga stabilitas swasembada di kawasan Jombang.(rg)
Social