Mojokerto-(satujurnal.com)
Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus
berharap tidak akan lagi warga Kota Mojokerto lanjut usia (lansia) sebatangkara
yang terlantar. Ini setelah Pemkot Mojokerto mendirikan Panti Sosial Tresna
Werdha Tribuana Tunggal Dewi di Lingkungan Balongrawe Baru, Kelurahan
Kedundung, Kecamatan Magersari.
Bangunan panti sosial yang dibangun
dengan dana APBD senilai sekitar Rp 1 miliar ini diresmikan pemanfaatannya oleh
walikota, Kamis (10/3/2016).
Kepala Dinas Sosial Kota Mojokerto,
Sri Mujiwati mengatakan, panti sosial yang dilengkapi dengan sejumlah CCTV
tersebut kini ditempati 8 warga lansia sebatangkara.
“Panti Sosial Tresna Werdha Tribuana
Tunggal Dewi merupakan wujud kepedulian Pemkot Mojokerto terhadap lansia di
Kota Mojokerto. Dan Panti ini merupakan satu-satunya panti sosial di Indonesia
dibangun dengan APBD," kata Mujiwati.
Panti Sosial Tresna Werdha Tribuana
Tunggal Dewi di Lingkungan Balongrawe, Kelurahan Kedundung, Kecamatan
Magersari, lanjut Muji, memiliki lima kamar dengan 18 kamar tidur serta
dilengkapi ruang pemeriksaan. Penghuni panti merupakan lansia warga kota, usia
di atas 60 tahun, sebatang kara dan bersedia tinggal di panti.
"Selain mendapatkan bimbingan di
dalam panti, seperti membuat kerajinan, peningkatan imam dan taqwa, para lansia
penghuni panti juga akan mendapatkan layanan gratis karena panti telah dibiayai
oleh Pemkot Mojokerto sehingga para penghuni tidak ditarik biaya apapun,"
katanya.
Sementara itu, Walikota Mojokerto,
Mas'ud Yunus mengatakan, usia harapan hidup di Kota Mojokerto rata-rata 72
tahun, sementara usia harapan hidup nasional rata-rata 69 tahun. "Semakin
tahun, lansia semakin banyak dan problem pun semakin banyak juga. Dengan adanya
panti ini, diharapkan tidak ada lagi lansia hidup terlantar," katanya.
Walikota menambahkan, sesuai data
Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Mojokerto, ada sebanyak 93 lansia di Kota Mojokerto
yang hidup sebatang kara dan ditampung saudaranya. Mereka selama ini
mendapatkan bantuan sebesar Rp200 ribu per bulan dari Pemkot Mojokerto, namun
diharapkan kedepan akan diminta agar bisa ditampung di Panti Sosial Tresna
Werdha Tribuana Tunggal Dewi.
"Saat ini, dari 18 kapasitas
kamar tidur, sudah ada delapan lansia yang menjadi penghuni Panti Tresna Werdha
yang semuanya perempuan. Yang membutuhkan mendesak perempuan, laki-laki
nantinya. Semuanya warga kota sebatang kara, mereka akan mendapatkan pelayanan
gratis, mulai dari permakanan, baju maupun kesehatan," tuturnya.
Sepekan sekali, ujar walikota, ada
pemeriksaan kesehatan kerja sama Puskesmas Kedundung. Warga luar panti juga
bisa memeriksakan ke panti. Rencananya, akan diperluas lagi karena mengingat
banyak jumlah lansia di Kota Mojokerto, namun hanya yang mau ditampung di panti
yang akan bina.(one)
Social