Walikota Mojokerto, Mas'ud Yunus |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus menelurkan
instruksi menarik yang diberlakukan bagi seluruh PNS beragama Islam di lingkup
pemerintahan yang dipimpinnya. Selama bulan ramadan, seluruh SKPD wajib menggelar shalat dzuhur dan ashar berjamaah serta
menggelar tadarus di musalla kantor.
"Mulai puasa hari pertama ini semua SKPD
sudah harus melakukan. Sholat berjamaahnya duhur dan ashar, sedangkan
tadarusnya mulai pagi sampai sore hari," jelas walikota melalui Kabaag
humas dan protokol Heryana Dodik Murtono, Senin (6/6/2016)
Instruksi orang nomor wahid di Pemkot
Mojokerto itu sebagai tindak lanjut dari kebijakan teranyar Wali kota soal
larangan PNS melakukan pungli.
“Perintah larangan pungli dengan memasang Pin
bertuliskan ‘Saya Anti Pungli’ merupakan perangkat kerasnya. Sedangkan
penguatan mental melalui sholat berjamaah dan tadarus itu merupakan perangkat
lunaknya," imbuh Dodik.
Dengan program tadarus dan sholat berjamaah
itu juga untuk menumbuhkan keimanan dan ketaatan terhadap perintah Allah dan
menjauhi larangannya.
"Setidaknya dua kegiatan itu bisa sebagai
pengendali para PNS dalam menghadapi godaan dalam pekerjaannya," tandas
pejabat alumnus STPDN ini.
Selain perintah tadarus dan sholat, Walikota
juga mengeluarkan perubahan jam kerja PNS selama bulan ramadan, Untuk SKPD yang
menerapkan lima hari kerja, mulai Senin - Kamis masuk mulai pukul 08.00 - 15.00
WIB dengan istirahat pukul 12.00 - 12.30 WIB. Sedangkan untuk hari Jum'at jam
istiraht ditambaah mulai dari pukul 11.30 - 12.30 WIB.
"Selama bulan puasa ini jam kerja PNS dikurangi 1 jam selama satu hari," tandas Dodik.
Ketua Komisi III DPRD Kota Mojokerto junaedi
Malik memberikan apresiasi positif kebijakan Wali kota tersebut. Namun demikian
politisi PKB ini mengingatkan soal fasilitas fasilitas peribadaan itu.
"Apakah setiap SKPD sudah ada musholahnya,
itu penting dan harus diperhatikan. Selain itu sekali-kali Wali kota bisa ikut
sholat berjamaah di beberapa SKPD, biar PNS merasa dekat dengan
pimpinannya," ujar politisi PKB tersebut. (one)
Social