Jombang-(satujurnal.com)
Sudah jatuh tertimpa tangga pula, mungkin ungkapan itulah yang tepat diberikan kepada Waginah (70), warga Desa Menganto, Kecamatan, Mojowarno, Jombang.
Betapa tidak, perempuan tua ini hanya bisa tergeletak tak bedaya diatas ranjang, lantaran mengalami lumpuh akibat stroke dan buta sejak enam tahun silam.
Kondisi itu diperparah dengan kehidupan sehari-harinya cukup memprihatinkan. Selain jauh dibawah garis kemiskinan, perempuan renta yang berstatus janda ini hanya dirawat oleh anak semata wayangnya, Sunarti (36), yang mengalami keterbelakangan mental.
Meski haknya sebagai warga miskin sudah hampir seluruhnya terbantukan oleh program-program sosial pemerintah, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) maupun PKH (Program Keluarga Harapan) namun hal itu belum sepenuhnya membantu.
Salah satu tetangga yang juga istri ketua RT 04 RW 01 setempat, Nur Aini mengatakan, untuk makan sehari-hari Waginah, anaknya Sunarti hanya berharap belas kasih para tetangga yang membutuhkan bantuan tenaganya.
"Kadang ada yang nyuruh dia nyapu, belanja kepasar, dari situ dia dikasih upah maupun makanan" kata Nur Aini, Kamis (18/08/16).
"Untuk makan keduanya memang kerap dikasih saudaranya yang tinggal di kampung sebelah, namun tidak setiap hari, kadang dua hari sekali, kadang malah satu minggu baru datang", ungkapnya.
Berdasarkan pantauan, Rumah yang saat ini ditempati Waginah dan Sunarti memang sudah nampak sedikit layak. Menurut Nur Aini, Bangunan seluas 3 x 4 meter itu merupakan bantuan pemerintah dari program PNPM tahun 2014 lalu. Namun demikian, bangunan tembok yang hanya terdapat dua ruang berukuran kecil ini masih nampak semrawut.
"Rumahnya sudah dibangun dengan dana programnya Pemerintah, tapi tidak ada kamar mandi yang layak, apalagi juga tidak ada jambannya", ujar Ainun, salah satu mahasiswi yang iba kepada mbok Waginah.
Menurut Ainun, sebelum dia dan teman-temanya datang untuk menyalurkan sejumlah bantuan, kondisi mbok Waginah dan anaknya Sunarti sangat mengenaskan.
Kata dia,Mbok Waginah hanya tergeletak disebuah ranjang tanpa alas kasur. Bantalnya pun nampak lusuh.
"Kami sempat menggalang dana untuk membantu mereka, hasilnya selain kami berikan berupa sembako, kami juga belikan kasur,bantal, meja plastik dan beberapa alas tidur", ujar mahasiswi manis yang intens didunia Sosial ini.
Ainun berharap, ada uluran tangan dermawan yang mau membantu ibu anak ini. Dia juga berharap, pemerintah membantu keduanya secara lebih layak lagi dari sebelumnya.
"Kami sudah menggalang dana dan hasilnya sementara akan kami bantukan untuk membuatkan MCK yang layak untuk mereka" pungkasnya.(rg)
Social