Mojokerto-(satujurnal.com)
Bulog Sub
Divre V Surabaya Selatan di Mojokerto menghentikan distribusi beras ribuan ton
beras, setidaknya dalam sepuluh hari kedepan. Penghentian distribusi
lebih dari sepekan tersebut terkait perawatan komoditas dan gudang dengan
melakukan pembasmian hama atau fumigasi ribuan ton beras pasca ditemukannya
kutu beras tiga hari lalu.
“Untuk sementara hingga proses fumigasi selesai atau sekitar
sepuluh hari kedepan, distribusi beras di gudang Sooko dengan stok sekitar 7
ribu ton kita stop dulu. Sementara kegiatan penyaluran kita lakukan di gudang
Gunung Gedangan,” kata Norman Susilo, Kepala Bulog Sub Divre II Wilayah
Surabaya Selatan, terkait tindakan fumigasi di gudang Sooko, Mojokerto, Senin
(8/8/2016).
Menurut Norman, untuk penanganan hama beras di gudang,
pihaknya secara rutin melakukan kegiatan preventif dengan penyemprotan atau
spraying setiap satu bulan sekali dan kegiatan kuratif yakni fumigasi setiap
tiga bulan sekali. Namun, fumigasi kali ini lebih awal dari jadwal, karena
terdeteksi terserang hama primer.
“Tingkat penanganan
hama di tingkat sedang, artinya dua bulan pun kita fumigasi,” imbuhnya.
Sedangkan hama yang menyerang beras, ujar Norman, yakni hama
primer bernama Rhyzopertha
dan Oryzaephilus. Kedua jenis hama ini dimusnahkan dengan obat pembasmi
berbentuk butiran pil.
“Meski pun
memakan beras, tapi tidak menyebabkan kualitas beras berubah. Namun akibat
serangan hama primer ini susut beras bisa tinggi antara satu sampai dua persen,”
terangnya.
Sebelum difumigasi, ribuan ton beras di gudang Sooko itu disungkup
sekedap mungkin dengan plastik khusus. Selama fumigasi berlangsung, gudang akan
ditutup rapat dan baru dibuka sepuluh hari kemudian. (one)
Social