Jombang-(satujurnal.com)
Polres Jombang melarang
seluruh siswa menggelar latihan baris-berbaris di jalan utama. Larangan ini
muncul agar insiden tertabraknya belasan siswa SMPN 1 Mojowarno, Kecamatan
Mojowarno, Kabupaten Jombang, Rabu (3/8/2016) tak terulang kembali.
Kasat Lantas Polres
Jombang, AKP Mellysa Amalia mengatakan, menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI
banyak sekolah yang melepas siswanya latihan baris-berbaris di jalan raya.
Padahal, kegiatan itu sangat membahayakan bagi keselamatan siswa.
"Apa
yang terjadi pada anggota Paskibraka ini jangan sampai terulang kembali.
Sehingga kami meminta agar sekolah tidak mengajak siswanya berlatih di jalan
raya, ‘ katanya ditengah menjenguk
korban di RS Kristen Mojowarno, Rabu (03/8/2016).
Pihaknya
akan segera melayangkan surat himbauan ke seluruh sekolah agar tidak menggunakan
jalan utama sebagai tempat berlatih. “Cukup di lapangan sekolah saja," tukasnya.
Sementara
itu, hingga siang tadi ke sembilan korban masih mendapat perawatan di Rumah
Sakit Kristen Mojowarno.
Untuk penyelidikan lebih
lanjut anggota Satlantas Polres Jombang ,langsung melakukan olah TKP di jalan
Merdeka Mojowarno dengan menghadirkan sopir truk.
Sebelumnya sebanyak 9 siswa SMPN 1 Mojowarno, Kecamatan
Mojowarno, Kabupaten Jombang disruduk truk saat latihan baris-berbaris untuk
persiapan upacara HUT Kemerdekaan RI ke-71 di jalan Merdeka Mojowarno, Rabu (3/8/2016).
Akibat insiden ini, dari 9 siswa yang mengalami luka-luka, satu
diantaranya terpaksa diamputasi kakinya lantaran terlindas truk bermuatan besi
seberat 14,5 ton tersebut.
Kesembilan dari tujuhbelas siswa pasukan pengibar bendera atau
paskibra yang mengalami luka-luka akibat ditabrak truk tersebut menjalani
perawatan intensif di IGD Rumah Sakit Kristen Mojowarno.
Dari sembilan orang
tersebut dua siswa luka ringan, sedangkan enam siswa mengalami gegar otak
ringan Dan satu siswa terpaksa harus diamputasi kakinya lantaran terlindas
truk. Ini
dikarenakan luka yang diderita terlalu parah pada kaki sebelah kiri dan jika
dibiarkan pendarahan yang terjadi bisa mengancam nyawanya.
Sopir truk, Saiful Arif, warga Surabaya mengaku saat itu hendak
mengirim muatan besi dari Surabaya menuju Tulungagung. saat melintas di jalan
Merdeka Mojowarno, ia kelilipan dan sudah tahu kalau didepannya ada siswa
tengah latihan baris-berbaris. Namun, meski sempat mengerem, truk yang
dikemudikannya terus melaju hingga akhirnya menabrak dan melindas salah satu
siswa.
Usai kejadian, polisi
menyita truk bernopol
S 8714 LZ dan menahan sopir, (rg)
Social