warga desa Tanjungwadung, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang
mengeluhkan kualitas beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang mereka
diterima 7 Oktober 2016 kemarin. Beras yang ditebus Rp 1600 perkilogram itu, berkutu
dan berbau apek sehingga tidak layak konsumsi. Perangkat desa setempat sudah
melaporkan kepada pendamping raskin, namun sejauh ini belum ada respon dari
Bulog.
Sebagian warga terpaksa menggiling ulang beras melalui jasa giling
keliling. Seperti yang dilakukan warga Dusun Tanjung, Desa Tanjungwadung. Ini
agar beras pasokan Bulog itu bisa dikonsumsi.
Sejumlah warga lain yang belum sempat menggiling ulang raskin
menunjukkan kondisi beras berwarna kecoklatan dan baunya apek. Dalam beras juga
ditemukan kutu. Meskipun tidak bisa mengkonsumsi raskin yang berkualitas sangat
jelek. warga masih menyimpannya.
Sebab sering kali ada tengkulak keliling yang mau
membeli dengan harga Rp 5000 perkilogram, namun jika tidak ada
pembeli, warga terpaksa menggiling ulang agar bau apaknya hilang dan warnanya
sedikit memutih.
Atas kondisi raskin yang sangat jelek ini, kepala dusun setempat
telah mengetahui pada saat beras tiba di balai desa sehingga kepala dusun
menyimpan satu zak sebagai sampel, pada saat itu kepala dusun telah mengajukan
protes kepada pendamping raskin namun hingga dua hari belum ada
tanggapan.
Kepala dusun berharap Bulog segera turun ke desa Tanjungwadung
untuk memberikan beras penggantinya. Sebab jika tidak diganti, warga juga tidak
mau memasaknya karena berasnya berbau,
Dari total 503 zak masing-masing berisi 15 kilogram yang diterima
warga miskin desa Tanjungwadung, seluruhnya disebut tidak layak konsumsi.(rg)
Social